19. Akting

42.3K 2.9K 20
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Hari ini Max dan Luna akan pergi menuju Paris untuk menghadiri pesta bisnis, wajah Luna yang tadi malam berseri kini sangat lesu dan kusut, tidak ada tanda-tanda keceriaannya yang terjadi tadi malam tak tersisa.

'Ch... Jet ini! Ya... Ini memang mewah dan mengagumkan. Tapi aku-...'
"Uweekkk...." Mual Luna yang sulit ia tahan.

"Kau masih mual, bahkan setelah menaiki untuk yang kedua kali?" Tanya Max tersenyum seperti mengejek dimata Luna yang membuatnya kesal.

"Be-... Berapa la...ma kita sa-...sampai?" Tanya Luna yang tidak menanggapi ucapan Max.

"Hanya sebentar, kurang dari dua jam." Ucap Max.

"Hhhh~ syukurlah. Kalau begitu aku akan tidur agar tidak mual." Ucap Luna.

"Bukankah aku sudah menawarkan membawa seorang tenaga medis, kenapa kau menolaknya?" Tanya Max.

"Aku tidak suka kita harus berakting bahkan didalam pesawat jet yang membuatku tidak nyaman seperti ini. Tenang saja, aku janji tidak akan merepotkanmu seperti sebelumnya." Ucap Luna kemudian berjalan memasuki kamar.

"...." Max terdiam tidak menjawab.

"Ah... Benar. Tolong bangunkan aku ketika sampai jika aku masih tertidur." Ucap Luna.

"....." Max masih terdiam tidak menjawab.

'Dasar tidak punya mulut, yah... Setidaknya sudah kuberitahu. Awas saja ia tidak membangunkan ku.' ucap Luna dalam hatinya.

Luna sampai diruang kamar dalam pesawat, ia sudah agak mengantuk karena efek obat khusus perjalan yang baru saja ia minum.

"Hoaaammm.... Tolong, semoga aku tidur hingga kami sampai, jika bangun aku mungkin akan muntah-muntah dan menyusahkan Max." Pikir Luna.
.
.
.
.

'Hah! Aku sudah sampai?' pikir Luna panik, ia melihat sekeliling dan jelas sekali bahwa ia berada di kamar hotel.

"Ugh... Kepalaku pusing sekali. Aku sudah bilang kepada pria itu agar membangunkan ku. Dasar menyebalkan. Bagaimana caranya dia membawaku kemari? Memalukan sekali di gendong oleh ajudannya dan dilihat orang-orang dihotel ini." Ucap Luna.

"Uweekk...." Luna refleks menutup mulutnya. Ia segera berlari keluar, bermaksud mencari toilet.

Saat keluar ia melihat Max duduk di sofa dan memegang dokumen.

"To....ilett..." Ucap Luna kesusahan karena menahan muntah.

"Pintu abu di sebelah sana." Ucap Max.

Brak...
"Uweekk.... Uweekkk..."
Pintu kamar mandi dibuka paksa luna dan ia langsung memuntahkan makanan yang sudah ia makan sebelumnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Max.

"Hn..." Jawab Luna singkat.

"Yah... Mau bagaimana lagi, kau harus terbiasa karena mungkin kedepannya kita akan menggunakan jet itu untuk pergi ke acara bisnis di luar negeri." Ucap Max sambil menunggu di depan pintu dengan memasukan tangannya ke saku celana samping .

"Bi-... Bisakah kau keluar sebentar." Ucap Luna.

"Baiklah." Ucap Max singkat dan langsung pergi.

Luna langsung menutup pintu segera.

Max berjalan sambil menggenggam erat sesuatu di dalam saku celananya. Setelah sampai di kotak P3K Ia mengeluarkan minyak hangat dan meletakkannya kembali disana.
.
.
.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang