Luna Allen, terpaksa melakukan pernikahan kontrak dengan cinta pertamanya di masa sekolah, saat itu mereka sempat menjalin hubungan pacaran selama sebulan, namun belakangan ia tau bahwa hubungan mereka hanyalah sebuah taruhan belaka.
Maxime Darwin...
Suara alarm dari ponsel yang berbunyi keras menganggu dua insan yang tertidur lelap karena kelelahan.
Ringgggggggggg~
Suara terdengar lagi karena tidak ada yang mematikan alarm itu.
Pip.... Max menjulurkan tangannya mencoba mencari-cari asal suara. Setelah menemukan ponsel Luna yang berbunyi ia yang tak tau pasword ponsel itu memilih langsung menonaktifkannya agar alarmnya tidak lagi berbunyi.
Sedangkan Luna yang berada dipeluknya tampak lelap bahkan tidak bergeming sama sekali dengan suara alarm yang mengganggu.
'Yang benar saja? Kau bahkan tak bergeming sama sekali setelah mendengarnya. Hhhhh~ asal kau tau saja tadi malam kau berhasil membuatku panik setengah mati.' ucap Max dalam hati. . . .
Flashback On~
Setelah pesta selesai pada jam 23.00 Max dan Luna harus menunggu para tamu terlebih dahulu untuk keluar aula, karena mereka sebagai tuan rumah yang harus keluar terakhir sebagai bentuk sopan santun dan menghormati tamu.
"Max bagaimana jika kita menginap disini saja?" Tanya Luna dengan wajah lelah sekaligus mengantuk. Ia bahkan melepas hills miliknya dan berjalan menggunakan sandal hotel.
"Kau ingin menginap disini?" Tanya Max.
"Umm... Kakiku rasanya sudah tidak sanggup keluar hotel untuk berjalan ke parkiran." Ucap Luna jujur.
"Ingin ku gendong?" Tanya Max.
"Jangan bercanda, aku sedang sangat lelah sekarang. Tolong putuskan segera dimana kita istirahat." Ucap Luna.
"Baiklah, kita menginap disini malam ini." Ucap Max.
"Hhhh~ syukurlah." Ucap Luna lalu berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Max yang masih terdiam di tempat.
"Aku tidak bercanda." Ucap Max pelan.
Luna lalu menoleh ke belakang karena seperti mendengar Max mengatakan sesuatu.
"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Luna.
"Tidak ada." Ucap Max lalu berjalan mengikuti Luna mencoba menyamakan langkah Luna yang lambat dan pendek. . .
"Kau seperti akan pingsan kapan saja karena berjalan sangat lambat seperti itu." Ucap Max setelah jenuh mengikuti Luna yang berjalan lambat.
"Itulah yang aku rasakan sekarang. Gaun ini semakin lama menjadi sangat berat." Ucap Luna pelan.
Sruggg.... Max tiba-tiba langsung mengangkat tubuh Luna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
