39. Mencari Luna

42.5K 3K 105
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Ddrrtt... Derrttt...
Ponsel Max bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Apakah sudah ditemukan?" Tanya Max Yang sedang menyetir.

"Ya pak, Lokasi ditemukan. Ponselnya berada di gedung Moonx, lantai 5." Jawab orang yang berada di panggilan telfon.

Max lalu mematikan ponsel dan melaju ke perusahaan kakaknya.

'Kau masih di kantor? Kenapa tidak mengabariku?. Ini sudah sangat malam.' pikir Max sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 23.10.
.
.
.
.
.

-Di kantor Moonx-

Cklek...
Max membuka ruangan marketing, dan hanya ada empat orang pria disana.

"P-...pak Maxime?" Ucap staf  bingung.

"Dimana istriku?" Tanya Max to the point karena tidak melihat Luna di ruangan.

"Ah... Itu-... Bu-... Bukankah Luna su-..sudah pulang? Oh.. iya po-..ponselnya tertinggal. Kami simpan di mejanya yang di se-...sebelah sana." Ucap staff marketing tergagap karena aura Max sangat mengintimidasinya.

Maxime menyipitkan mata serius.
"Siapa penanggungjawab kegiatan ini?" Tanya Maxime.

"Penanggung j-..jawabnya Liam, tapi d-...dia sedang-..."

"Ada apa ini." Ucap Liam yang baru masuk sehabis dari toilet.

Maxime lalu berbalik menghadap Liam.

Liam agak kaget, namun dia cepat mengendalikan diri dan membungkuk hormat.

"Selamat malam Pak Maxime." Ucap Liam sopan.

"Kau penanggung jawab kegiatannya? Dimana istriku?" Tanya Max.

"Hah? Luna belum sampai dirumah?" Tanya Liam bingung, ia kemudian melirik Max yang tampak kesal.
"Ah... Itu, sekitar 2 jam lalu Luna pergi ke rumah sakit bersa-...."

"Dia ke rumah sakit!? Ada apa dengannya? Apakah dia sakit?!" Tanya Max langsung memotong perkataan Liam.

"Tenang saja pak, Luna baik-baik saja. Ia pergi ke rumah sakit bersama seorang pria unt-..."

"Bersama seorang pria!?" Potong Max lagi.

Liam sabar memaklumi sikap Max yang terus memotong perkataannya.
'Pak Max pasti sangat mengkhawatirkan Luna.'

"Ya pak, Luna pergi bersama seorang pria untuk mengantar rekan kami yang pingsan." Ucap Liam.

"Kalian mengenal pria itu? Apakah dia salah satu staf marketing?" Tanya Max.

"Dia adalah pengunjung bioskop pak." Ucap Liam.

"Jadi maksudnya kalian membiarkannya pergi dengan orang asing?" Tanya Max lagi dengan wajah dingin.

"Ah... So-...soal itu." Ucap Liam gagap karena merasa tertekan oleh tatapan Max.

"Ck! Sial!" Pikir Max kesal, ia lalu bergegas keluar ruangan dengan tergesa-gesa, tak lupa ia menghampiri meja Luna dan mengambil ponsel Luna.

Max lalu menghubungi kembali orang suruhannya.

"Temukan istriku! Cek CCTV bioskop dan rumah sakit sekarang!" Ucap Max.

'Ck, sial! Kenapa kau pergi dengan sembarangan orang! Bagaimana jika orang tersebut punya niat jahat.' Pikir Max khawatir.

Max akhirnya sampai di sebuah toko buku tua, di tempat itu lah ia mengoperasikan orang-orangnya disebuah ruangan rahasia di belakang rak buku yang paling ujung. Terlihat beberapa agen tengah sibuk mengoperasikan komputer.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang