58. USG

36.4K 3.3K 201
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

-Satu bulan kemudian-
(Umur kandungan 6 bulan.)

Max sedang duduk di atas tempat tidur sambil melihat-lihat berkas kerjaannya. Beberapa hari ini ia sudah sedikit bersantai setelah beberapa minggu sebelumnya dipenuhi kegelisahan karena harus bergerak dengan hati-hati terkait berita-berita yang menyudutkan Luna. Ia tak mau sampai Luna mengetahui berita itu sehingga dengan sangat terpaksa ia membatasi kebebasan Luna.

Sejauh ini Luna memang tak mengatakan apapun, namun ia merasa sudah sangat keterlaluan pada Luna. Satu bulan ini Luna tidak pernah pergi keluar rumah, ia hanya duduk dan berkeliling halaman rumah melihat ikan hias dan melihat snowy bermain di ruangannya yang beberapa waktu lalu sudah Max renovasi dengan mengganti pintu kayu menjadi pintu kaca agar Luna tetap bisa melihat snowy walau tak bisa menyentuhnya dari balik ruangan. Terkadang Max meminta tolong ibu atau bibinya untuk datang menjenguk agar Luna tidak merasa bosan.

Semua akses dengan dunia luar termasuk berita-berita lokal telah ia tutup, Luna hanya menonton tayangan-tayangan luar negeri, dan handphone Luna telah di hack, setiap Luna mencoba mengakses berita atau media sosial miliknya maka yang tampil hanya berita-berita umum biasa sehingga ia tak akan pernah tau kegaduhan menyangkut dirinya di luar selama ini.
.
.
.

Luna mematikan telivisi di kamarnya lalu memiringkan tubuhnya membelakangi Max yang fokus pada berkasnya.

"Kau sudah ingin tidur?" Tanya Max memastikan.

"Ya... Aku sudah mengantuk." Ucap Luna.

"Baiklah." Ucap Max merapikan berkasnya kemudian mematikan lampu kamar bersiap tidur.

"Sebenarnya aku tidak keberatan jika kau masih ingin melanjutkan pekerjaanmu. Kau tidak perlu mematikan lampunya dan menghentikan pekerjaanmu." Ucap Luna sambil membalikan tubuhnya menghadap Max.

"Aku juga sudah mengantuk dan ingin tidur." Ucap Max.

"Baiklah." Balas Luna lalu berbalik lagi membelakangi Max.

Max lalu menarik selimutnya berbaring menghadap ke langit-langit kamar yang gelap, hanya lampu tidur sebagai satu-satunya sumber cahaya. Ia belum memejamkan mata setelah beberapa menit karena ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya. Saat Max hendak memejamkan mata tiba-tiba ia mendengar suara Luna memanggil namanya.

"Max? Kau sudah tidur?" Panggil Luna.

Max melihat Luna yang membalikan badan menghadapnya
"Ada apa?" Jawab Max menoleh ke arah tempat Luna berbaring. Meski kamar gelap, ia tetap bisa melihat Luna.

"Um.. besok adalah waktunya USG, bisakah aku melakukannya di rumah sakit? Aku tau kau bisa menyiapkan USG dan pelayanan terbaik di rumah, tapi rasanya sudah lama aku tidak keluar." Ucap Luna pelan terdengar ragu.

Max terdiam beberapa saat menimbang keinginan Luna.

"Kalau tidak boleh, tidak masalah untukku aku akan-..." Ucap Luna mulai berubah pikiran karena Max yang tak langsung menanggapinya.

"Baiklah kau boleh melakukan USG di rumah sakit." Potong Max cepat tak mau membuat Luna kecewa.

"Benarkah? Apakah boleh?" Tanya Luna memastikan lagi.

"Ya... Besok akan ku antar." Ucap Max.

"Tak apa, kau pasti sibuk. Utus saja beberapa orang yang kau percayai." Ucap Luna.

"Besok bukan pekerjaan yang terlalu penting, aku bisa meninggalkannya sebentar." Ucap Max meyakinkan.
.
.
.
.

-Pukul 02.00-

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang