13. After Wedding

52.9K 3.4K 24
                                    

Happy Reading guyss!! 😄❤️
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Pagi hari telah tiba, karena kelelahan Luna bangun jam 8 pagi, padahal biasanya dia bangun jam 6 pagi.

"Astaga! Hoaamm..."
Luna segera bangun karena ia seharusnya menyiapkan makanan sesuai dengan perjanjian pernikahan kontraknya dimana masing-masing harus menjalankan tugas sebagai suami dan istri.

Sebelum pergi, Luna merapikan dirinya di depan cermin, baju milik Max yang ia pinjam sangat kebesaran di tubuhnya yang kecil. Bahkan celana milik Max sangat longgar, sampai Luna harus mengakalinya dengan mengikatnya
agar pas di pinggangnya. Hari ini barang-barang miliknya akan datang dari apartemen.

Luna membuka handphonenya dan menemukan pesan bahwa Max menunggunya di bawah untuk membicarakan sesuatu.

Luna turun ke dapur ia melihat bahan-bahan di dapur dan memutuskan membuat kopi.

Max sudah menunggunya di sofa depan televisi sambil membaca sebuah berkas dengan kacamata baca.
.
.
.

"Maaf kau sudah lama menunggu?" Tanya Luna sambil menyajikan kopi.

Sebenarnya Luna masih malu jika mengingat kejadian tadi malam. Hal itu membuatnya sedikit cangging.

"Tidak juga." Balas Max singkat.

"Kenapa?" Tanya Luna.

"Ini." Max menyerahkan Black card kepada Luna.

"......"
Luna melirik Max diam.

"Gunakan ini untuk keperluanmu, jika kurang kau bisa minta lagi. Untuk kedepannya kau setidaknya harus beberapa kali ikut denganku menghadiri pesta bisnis. Kita harus yakinkan semua orang bahwa pernikahan kita baik-baik saja." Ucap Max sambil melihat reaksi Luna.

Luna hanya terdiam mendengarkan dengan serius.

"Aku juga tidak akan menggunakan asisten rumah tangga demi keamanan rahasia antara kita. Jadi sesuai perjanjian urusan rumah aku serahkan padamu. Jika kau merasa berat kau bisa resign dari pekerjaanmu, semua terserah padamu." Ucap Max

"Akan ku pikirkan." Jawab Luna.

"Ini..." Max menyerahkan Black card lagi. "Gunakan ini untuk keperluan rumah tangga. Aku tidak bermaksud membuatmu bekerja di rumah, jika kau merasa itu berat kau bisa memesan makanan dari luar atau menyewa cleaning service untuk membersihkan rumah. Semua itu aku percayakan padamu." Ucap Max.

"Ya." Jawab Luna.

"Selanjutnya Lusa adalah keberangkatan kita ke Roma, kau pasti tau tujuannya apa." Ucap Max

'Ah... Pura-pura bulan madu ya.' pikir Luna.
"Ya, aku tau."

"Kebetulan aku juga ada undangan untuk menghadiri pesta bisnis, kau juga akan menghadirinya jadi persiapkan dirimu." Ucap Max.

"Persiapan macam apa yang harus ku lakukan?" Tanya Luna.

"Kau hanya perlu meyakinkan semua orang bahwa kita pasangan suami istri sungguhan. Apalagi paman tiriku juga ikut hadir, dia selalu berusaha mencari kekurangan ku. Kau pasti akan menjadi perhatiannya, maka berhati-hatilah."

"Baik. Aku tidak akan mempermalukan mu dan berhati-hati." Ucap Luna.

Hening~

"Apakah ada yang ingin kau tanyakan?" Tanya Max.

"Um... Barang-barangku di apartemen-... Jam berapa akan sampai kenari?" Tanya Luna tanpa memandang Max. Entah kenapa insiden memalukan tadi malam terbayang olehnya.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang