37. Care or Love

38.1K 2.7K 34
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

"Max dari hasil tes menyatakan bahwa kau baik-baik saja. Jantungmu tak ada masalah." Ucap Dokter Hana sambil memegang sebuah kertas.

"Benarkah?" Tanya Max ragu.

"Ya. Aku sangat yakin." Ucap Hana.

Max terdiam sambil berpikir.

"Lagipula kau hanya bilang jantungmu berdebar tak normal. Jika seseorang memiliki penyakit jantung, minimal jantungnya akan terasa nyeri sampai sulit bernafas. Kau tak pernah merasakan itu bukan?" Tanya Hana.

"Aku tidak pernah merasakan itu. Tapi jantung berdebar ku ini tak normal karena merupakan sesuatu yang baru untukku. Aku tak pernah seperti ini sebelumnya." ucap Max.

"Bisa kau ceritakan lebih detail lagi, misalnya seperti sejak kapan dan dalam situasi apa jantungmu berdebar." Tanya Hana.

Max berpikir mencoba mengingat. Setelah ditanya ia menyadari sesuatu.

"Itu dimulai setelah aku menikah." Ucap Max.

Dokter Hana mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring.
"Ah, jadi begitu." Ucap Dokter Hana.

"Apa?" Tanya Max bingung.

"Max, haruskah ku beritahu apa yang kau alami saat ini? Bahkan semua orang dengan gejala yang sama dapat mengetahuinya tanpa harus ke dokter jantung." Ucap Hana.

"Jangan bertele-tele, aku tak punya banyak waktu." Ucap Max.

"Aku akan katakan asal kau jujur padaku." Ucap Hana.

"Jujur soal apa?" Tanya Max.

"Tentang pernikahanmu. Kau menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan bukan? Kau pikir aku bisa dibodohi? Sejak pertama kali melihat interaksi kalian waktu ia kau bawa padaku karena hampir diperkosa, aku sudah tau bahwa kalian tak memiliki hubungan apapun. Berpacaran sembunyi-sembunyi, hn? Omong kosong macam apa itu?" Tanya bibi Hana.

"....."
Max terdiam berusaha tenang.
'Jika bibi Hana mengetahuinya, aku sudah tidak terlalu kaget karena ia sangat mengenalku, dan waktu itu ia melihat interaksi kami yang tidak seperti kekasih.' pikir Max.

"Kenapa kau diam saja bocah? Aku benar bukan?" Tanya bibi Hana.

"Ya, bibi benar. Lalu apa yang akan bibi lakukan? Apakah bibi akan memberitahukan orang tuaku? Apakah bibi punya buktinya?" Tanya Max menantang.
'Jika ada, aku akan hancurkan bukti itu bagaimana pun caranya.' pikir Max.

"Aku memang tak punya bukti, dan aku tak berniat melapor karena khawatir penyakit jantung kakakku kambuh. Tapi aku penasaran, berapa uang yang kau tawarkan padanya, Hm? Sungguh sangat disayangkan aku pikir ia gadis baik-baik, tapi ternyata kau membawa seorang gadis licik yang gila harta masuk keluarga Anderson, aku muak melihatnya berakting di depan keluargamu. Sekarang katakan seberapa murahannya gadis it-...."

PRANG!
Max meninju meja kaca dengan keras hingga pecah dan jari Max bahkan terluka sampai mengeluarkan darah.

"Cukup bibi! Sekali lagi bibi mengatakan hal buruk tentang istriku, aku pastikan bibi akan menyesal." Ucap Max mengancam.

"Ha... ha... ha... istrimu, hn? Kenapa? Kau tidak tahan aku menjelekkannya? Lalu bagaimana jika aku menjelekkan Sania? Gadis yang pernah kau lamar, namun ia tolak karena ingin fokus dengan kariernya. Aku ingat orang tuamu menentangnya habis-habisan, karena ia selalu berpakaian terbuka dan pernah beradegan ranjang dengan pria lain di sebuah film. Tapi kau bahkan tak peduli sama sekali keluargamu merendahkannya." Ucap bibi Hana.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang