11. Album

46.3K 3.3K 5
                                    

Happy Reading guyss!! 😄❤️
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Luna dan Max sampai di kediaman keluarga Anderson mereka jalan dengan bergandengan tangan.

"Wajahmu terlihat sangat gugup, kau ketakutan?." Bisik Max dengan nada yang menurut Luna seperti mengejek, padahal Max berbicara dengan ekspresi datar.

"Aku tidak takut! Aku tidak pernah membohongi orang tua sepertimu. Wajar saja aku gugup." Bisik Luna tajam.

"Hn." Ucap Max dengan senyuman yang sangat tipis.
.
.
.
.

"Akhirnya kalian tiba, inikah luna Allen yang dibicarakan Max? Nak, silahkan duduk dulu. Saudara laki-laki Max akan menyusul nanti, ia sedang ada urusan sebentar." Ucap Catrine.

"Terima kasih, Um-..."

"Ah benar, aku belum memperkenalkan diri. Aku Catrine, ibu Max, ini suamiku Andrew, disana menantuku Lily dan dua anak disana adalah cucuku Axel dan Irish. Kamu bisa memanggil kami seperti Max, panggil saja aku ibu. Aku sudah banyak mendengar tentangmu dari anak-anakku." Ucap Catrine.

"Iya... Te-terima kasih, Bu. Nama saya Luna Allen. Saya pacarnya Max." Ucap Luna.

"Ya... Max sudah menceritakan mu pada kami." Ucap Catrine.

"Nenek, ilish ingung. Kenapa cetiap kakak yang dibawa paman Max, celalu mengatakan kalau ia pacal paman Max? Pacal itu apa nek?" Ucap Irish dengan perkataan cadelnya.

Semua orang tampak kaget dengan perkataan Irish, mereka lalu melihat Luna, khawatir Luna tidak nyaman karena Max pernah membawa wanita lain kemari.

"Ah.... Irish sayang. Um... Pacar itu, orang yang paman Max sayangi." Ucap lily menjelaskan.

"Begitu? Jadi ilish pacal paman Max juga kan? Paman Max pelnah bilang dia cayang ilish." ucap Irish polos.

"Ha..ha..ha..." Catrine dan Axel tertawa mendengar perkataan Irish... Kecuali Andrew, Lily, Luna dan Max. Mereka hanya memberi senyuman tipis.

"Irish... Kamu masih kecil. Kamu tidak tau apapun." Ucap Axel.

"Tidak! Ilish cudah becar. Ilish cudah paham." Ucap irish tegas dengan gayanya yang imut.

"Axel... Jangan mengatakan itu pada Irish." Ucap Lily.

"Benar... Cucu-cucu nenek sudah besar. Jadi jangan bertengkar ya... kita sedang makan malam, dan ada kak Luna sekarang." Ucap Catrine.

"Luna, ayo kamu bisa-..."

Cklek...

"Maaf aku terlambat." Ucap Felix masuk ruangan makan tiba-tiba.

Luna menoleh ke samping tempat suara itu berasal, matanya membulat kaget.

"Pa-..pak Felix!?" Ucap Luna kaget.

"Ah.. Hai Luna." Ucap Felix tersenyum santai.

Luna terdiam bingung, ia melirik bos nya dan Max secara bergantian.

"Ja-jadi-..."

"Ya, Max adalah adikku, kami adalah saudara." Ucap Felix.

'Astaga, kenapa aku baru mengetahuinya. Jadi orang yang sewaktu sekolah menyakitiku adalah adik dari seorang yang menolongku? Sungguh tak terduga.'
"....."

"Bagaimana kakimu Luna? Apakah sudah baikan?" Tanya Felix.

"Ah, ya pak. Saya sudah baikan, mulai besok saya akan bekerja kembali." Ucap Luna sopan.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang