18. Masa Lalu

43.4K 3.1K 52
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Beberapa detik mereka saling bertatapan dan Rayand memberikan senyuman padanya. Kemudian ia duduk dan mulai memainkan piano.

Luna hanya menunduk, air matanya berlinang. Ia mendengar nada-nada piano yang tidak asing baginya. Ini alunan pertama yang diajarkan Rayand padanya.
.
.
.

Flasback On

Sore hari ketika Luna ingin membersihkan ruang musik karena kerja part time di kampusnya, ia tidak sengaja mendengarkan permainan piano Rayand diam-diam dibalik pintu.

Begitulah rabu sorenya terus berjalan, Luna tau Rayand akan bermain piano setiap Rabu sore. Maka dari itu setiap rabu, Luna selalu menunggu Rayand bermain piano, setelah Rayand pulang, barulah ia keluar dari tempat persembunyian dan mulai membersihkan ruang musik. Namun suatu hari ia dipergoki, Rayand sangat marah dan menuduhnya mata-mata yang akan melapor pada ayahnya karena ia bermain piano.
.
.

Dua minggu selanjutnya Luna tidak bisa bekerja karena ia terkena tipes, suhu badannya naik, kepalanya pusing dan tubuhnya dipenuhi bercak kemerahan, ia sampai harus di infus. Beruntungnya pak Felix mengirimkan seorang petugas medis dari rumah sakit untuk merawatnya di rumah. Luna menolak di rawat di rumah sakit karena ia tau biayanya sangat mahal, dan ia tak mau merepotkan pak Felix. Namun setelah ia pikir-pikir mengirim seorang petugas medis ke rumah juga memerlukan biaya yang mahal. Ia hanya bisa pasrah terbaring di tempat tidurnya, sambil berjanji ketika lulus kuliah kelak, ia akan mengabdikan diri bekerja di perusahaan pak Felix dan menjadi lebih berguna untuk perusahaan itu.

"Hhh~ kenapa harus sakit di saat seperti ini, padahal aku sangat ingin bertemu dengannya dan meminta maaf. Selain itu aku pikir ia salah paham. Aku ingin menjelaskan semuanya." Ucap Luna.

Luna ingin minta maaf karena telah membuatnya marah dan menjelaskan semuanya, tapi Luna tidak tau siapa pria itu, dan sekarang ia sedang tidak berdaya karena sakit.
.
.
.

Beberapa hari berlalu, Luna akhirnya sembuh. Beruntungnya ia sembuh di waktu yang tepat, yaitu saat ujian akhir dimulai. Suatu ketika saat kelasnya memulai ujian akhir, seorang senior yang merupakan asisten dosen datang ke kelasnya untuk mengawasi ujian akhir. Ternyata asisten dosen itu adalah pria pemarah yang bermain piano, saat tatapan mereka bertemu, ekspresi terkejut sangat terlihat diwajah keduanya. Kemudian tanpa diduga Rayand tersenyum membuat Luna kaget dan bingung.

'Barusan ia tersenyum? Apa ia tak mengenalku? Aku kan orang yang beberapa Minggu lalu ia bentak dengan tatapan kebencian?' tanya Luna dalam hati.

Setelah selesai ujian akhir, Luna diajak Rayand untuk berbicara ditaman.
.
.

"Kenapa setiap Rabu sore setelah kejadian itu aku tidak pernah melihatmu?" Tanya Rayand.

"Ah... Itu senior, sebenarnya dua minggu yang lalu saya tidak bisa bekerja seperti biasa karena sakit. Dan saya juga ingin minta ma -..." Ucap Luna terpotong.

"Tidak! Aku lah yang harus meminta maaf, maaf telah membentakmu. Aku telah salah sangka dan menunjukan sikap yang sangat buruk." Ucap Rayand sambil membungkukkan badannya.

"Ah... I-...itu... tidak senior. Um... Saya memang sedikit kaget, tapi saya pikir wajar jika senior marah karena setiap Rabu sore saya diam-diam selalu mendengar anda bermain piano. Permainan piano sangat indah sehingga sangat sulit saya abaikan." Ucap Luna malu dan entah kenapa jantungnya berdetak kencang. "Sa-...saya sungguh minta maaf atas kesalahan saya, jika itu menyinggung anda." Ucap Luna canggung.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang