tiga puluh delapan

88 9 10
                                    

TIGA PULUH DELAPAN - BINGUNG

Alea membantu Friska menurunkan tikar dan beberapa barang lain lalu membawanya ke ujung danau, sementara Reya menutup bagasi mobil lalu mengambil beberapa barang dari tangan Alea. Perban di kaki Alea juga sudah dilepas beberapa hari yang lalu.

"Di sini aja kali ya? Adem nih..." usul Friska dan langsung disetujui oleh Alea dan Reya.

Alea meletakkan barang-barang yang ia bawa di rerumputan lalu menggelar tikar dibantu oleh Friska. Setelah itu, mereka menyusun barang-barang lain di atasnya.

"Reya, tadi makanannya udah diambil belum?" tanya Friska.

"Oh iya, belum, Ma. Bentar Reya ambil." Reya berjalan kembali ke mobil lalu mengambil beberapa barang-barang.

"Alea, sini duduk. Kok malah bengong," ucap Friska saat melihat Alea terdiam memandangi Reya.

Alea tersenyum kikuk lalu ikut duduk di tikar bersama Friska. "Iya, Tante..."

"Jarang-jarang kan kita bisa jalan-jalan gini, Reya juga bentar lagi Ujian Nasional. Kita harus bisa manfaatin waktu dengan baik," ucap Friska sambil memandangi danau di depannya.

Alea mengangguk setuju. "Kak Reya rencananya mau kuliah di mana, Tante?" tanyanya sembari membantu Friska menata barang-barang.

"Nggak tahu, tuh. Kemarin bilangnya pengin masuk UI sih. Tapi nggak tahu juga dia jadinya mau di mana. Tante mah dukung aja dia mau di mana. Kalau Alea udah kepikiran belum mau kuliah di mana?" tanya Friska sambil merapikan barang-barang.

Alea menggeleng. "Belum kepikiran, Tante. Aku juga bingung pengin masuk jurusan apa. Belum ada bayangan."

Friska mengusap punggung Alea dan tersenyum teduh. "Nggak apa-apa. Masih ada waktu buat cari tahu kamu minatnya di mana. Nanti biar Reya sama Tante bantuin juga ya..."

"Iya, Tante. Makasih..."

Tak lama, Reya kembali membawa beberapa makanan yang sudah disiapkan Friska dari rumah. Mereka sengaja memilih piknik di danau yang sepi di daerah Bogor dan membawa makanan dari rumah agar lebih mudah dan dapat menikmati suasana danau dengan puas sekaligus istirahat sejenak dari suasana Jakarta yang ramai.

...

Friska mengarahkan kamera ke arah mereka semua lalu mengambil beberapa foto bersama, katanya sebagai kenang-kenangan bahwa mereka pernah piknik bertiga di tempat ini.

"Senyum, Kak!" tegur Alea ketika melihat Reya menatap kamera dengan ekspresi datarnya.

Reya mendengkus lalu memaksakan sebuah senyuman yang membuat Alea dan juga Friska tertawa geli melihat putranya mau menuruti perkataan Alea.

"Aduh, gemes banget deh sama kalian berdua. Kalau beberapa tahun lagi kalian tiba-tiba nikah gitu gimana ya?" celetuk Friska sambil melihat beberapa foto yang baru saja diambil.

Alea dan Reya saling tatap beberapa saat.

"Ya nggak gimana-gimana, Ma," jawab Reya santai. Sedangkan Alea hanya tertawa pelan mendengar celetukan Friska.

"Ih, ya amin kalau gitu!" sahut Friska senang.

Alea tertawa geli melihat Friska yang terlihat bersemangat. Dalam hati ia juga ikut mengamini perkataan Friska.

Restu dari calon mertua sudah didapatkannya.

"Ya udah, kita makan dulu, yuk!" Friska memberikan piring pada Alea dan Reya lalu membuka kotak makanan yang sudah ia siapkan.

...

Alea menunggu uangnya ke luar dari mesin ATM sambil menatap saldo yang tertera di layar. Beberapa saat dia terdiam, hingga akhirnya lamunannya dibuyarkan oleh suara mesin ATM. Ia buru-buru mengambil uangnya sebelum masuk kembali dan urusannya malah menjadi semakin rumit.

Setelah memasukkan uang ke dalam dompet, Alea berjalan ke luar lalu tersenyum pada Reya yang menunggu di motornya.

"Udah?"

Alea mengangguk. "Yuk, Kak."

Reya menyerahkan helm Alea yang tadi dititipkan padanya oleh gadis itu.

Setelah Alea naik, Reya menjalankan motornya menuju tempat tujuan mereka selanjutnya.

...

Alea menyedot milkshake stroberinya sambil sesekali mencuri pandang pada Reya yang sedang serius mengerjakan soal-soal latihan untuk persiapan masuk ke perguruan tinggi sekaligus untuk Ujian Nasional.

"Kenapa ngelihatin gue terus?" tanya Reya yang tiba-tiba mengangkat kepala.

Alea tersentak kaget kemudian menggeleng sambil tersenyum lebar. "Emang ngelihatin doang nggak boleh ya?"

"Boleh," jawab Reya kemudian kembali fokus pada soal-soal di hadapannya.

Alea mencondongkan badan untuk mengintip soal-soal yang ada di buku tebal -yang sepertinya bisa digunakan untuk menimpuk orang- milik Reya. "Susah banget..." gumamnya lalu memilih untuk memperhatikan keadaan di sekitarnya, sebelum kepalanya terasa pening karena membaca soal-soal.

"Namanya juga usaha," sahut Reya.

"Emang Kak Reya mau lanjut kuliah di mana?" tanya Alea.

Reya mengangkat kepala lalu menyedot americanonya. "Penginnya di UI sih."

"Mau masuk jurusan apa?" tanya Alea lagi.

"Sistem Informasi."

Alea mengangguk paham. "Aya doain deh Kak Reya keterima sesuai kepenginannya Kakak. Aya bahkan sampai sekarang belum kepikiran deh mau kuliah di jurusan apa dan di mana."

"Nggak apa-apa, nanti juga tahu sendiri. Masih ada waktu kok," jawab Reya sama dengan jawaban Friska waktu itu.

Alea kembali mengangguk. Sedangkan Reya memilih untuk kembali berkutat dengan soal-soalnya.

Alea kembali menatap Reya. Terbesit perasaan sedih karena sebentar lagi Reya sudah pasti akan sibuk dengan ujian dan persiapan-persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi, otomatis waktunya dengan laki-laki itu juga akan tersita banyak. Ia juga tidak bisa terus-menerus menggantungkan hidupnya pada Reya dan berharap laki-laki itu untuk selalu ada di sampingnya. Namun ia segera menepis pikiran itu jauh-jauh dan berusaha untuk mengerti Reya. Lagi pula jika nanti Reya berhasil masuk ke perguruan tinggi impiannya, dia pasti juga akan turut merasa senang.

Lamunan Alea buyar ketika Reya memanggilnya.

"Ya, tethering gue bentar dong. Kuota gue habis. Gue mau searching bentar."

Alea meraih ponselnya lalu menyalakan hotspot. "Udah, Kak."

"Kata sandinya?"

Alea tersenyum malu. "Pacaran yuk?"

Reya mengangkat kepala lalu menatap Alea bingung. "Kan udah?"

Alea tertawa pelan. "Itu kata sandinya, Kak."

Reya tersenyum kikuk, membuat Alea tambah tertawa geli. Jarang-jarang ia melihat Reya salah tingkah seperti ini.

_____

Gimana part iniii???

Dear Alea...

Dear Reya...

Jangan lupa baca cerita baru aku judulnya 'Shaenette and Her Exes'. Kalo suka jangan lupa vote, comment, add ke library atau reading list ya! Thank you!^^

 Kalo suka jangan lupa vote, comment, add ke library atau reading list ya! Thank you!^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

13 November 2021

Alea & ReyaWhere stories live. Discover now