empat puluh dua

83 6 11
                                    

EMPAT PULUH DUA – TANGIS DIBALIK TAWA

EMPAT PULUH DUA – TANGIS DIBALIK TAWA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alea menekan tombol kirim. Ia hanya bisa menyemangati Reya lewat pesan karena dia memang tidak bertemu Reya beberapa hari ini, baik di sekolah mau pun di rumah karena laki-laki itu sibuk mempersiapkan Ujian Nasional yang dimulai hari ini.
           
"Holly, hari ini Kak Reya Ujian Nasional, kita doain dia ya supaya hasilnya bagus dan dia bisa keterima di kampus impiannya," ucap Alea pada anjing kecilnya yang sekarang sedang berbaring di sebelahnya.

            "Holly, hari ini Kak Reya Ujian Nasional, kita doain dia ya supaya hasilnya bagus dan dia bisa keterima di kampus impiannya," ucap Alea pada anjing kecilnya yang sekarang sedang berbaring di sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ih, jutek banget jadi manusia," gumam Alea sambil berjalan ke dapur untuk membuat sarapan tentu saja bersama Holly yang mengekor di belakangnya.
           
Alea membuka kulkasnya yang isinya sudah hampir habis, ia mengambil sebungkus mi instan lalu mengambil panci dan mengisinya dengan air.
           
Setelah mi instannya sudah matang, Alea mengambil makanan Holly lalu menuangkan ke mangkuk khusus untuk anjing itu. Gadis itu kemudian membawa mangkuk mi instan dan mangkuk makanan Holly ke meja makan.
           
Alea memakan mi instannya dengan pandangan kosong. Ia memikirkan bagaimana ia menghidupi dirinya sendiri serta Holly dengan uang yang sudah sangat menipis direkening Ibunya. Gadis itu menghela napas pelan.
           
"Gue harus cari kerja lagi..." tekadnya sambil tak sengaja mengetukkan garpunya ke mangkuk hingga Holly terlonjak kaget. Alea tertawa pelan melihatnya, ia kemudian mengusap kepala Holly.

...
           
Alea mengusap keringat di keningnya lalu kembali berjalan menyusuri area toko-toko di depannya. Ia membuka ponselnya sambil mencari alamat yang tertera di layar. Sebenarnya ia sudah cukup lelah setelah keluar masuk beberapa tempat dan kembali ditolak. Namun ia kembali menyemangati dirinya dalam hati dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mudah menyerah pada keadaan.

Kedua sudut bibir gadis itu tertarik sempurna ketika menemukan sebuah kedai yang ada di ponselnya.
           
Alea kembali mengusap keringatnya lalu menarik napas panjang sebelum akhirnya perlahan ia mendorong pintu lalu tersenyum ramah.
           
"Selamat, siang..."

...

          

          

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alea & ReyaWhere stories live. Discover now