enam belas

220 26 24
                                    

Happy reading! Jangan lupa vote comment💛

___

ENAM BELAS – ANTARA REYA DAN SANDI

"WOI BANGSAT!" Reya berlari lalu melayangkan satu pukulan ke rahang pria itu.

Sandi yang belum siap langsung tersungkur.

"APAAN SI BANG—"

Reya menarik kerah seragam Sandi. "Bangun lo!"

"Apa-apaan sih? Lo mau cari gara-gara lagi sama gue?"

Sekali lagi Reya melayangkan pukulan ke rahang Sandi. Sandi berdecak sambil memegangi bibirnya yang berdarah.

Sandi hendak membalas pukulan Reya, tapi Reya dengan sigap langsung menahan tangan Sandi.

"Jangan macem-macem sama Alea," desis Reya pelan.

Reya berjalan menerobos kerumunan siswa-siswi yang menonton perkelahiannya dengan Sandi.

"Jadi lo mau Dinda atau Alea?"

Reya kembali berjalan ke arah Sandi. "Bangsat!"

Sebelum Reya memukul Sandi untuk ketiga kalinya. Pak Indra datang.

"Kalian ikut saya ke kantor."

Reya berdecak malas.

...

Alea mengernyit saat membaca pesan dari Reya.

Kakak Raya : srh tmn l antr k dktr
Kakak Raya : gw blm bs plg. d ursn

"Urusan apaan? Jengukin Dinda?" gumam Alea.

Dengan perasaan kesal Alea menulis pesan untuk Lila dan Varsha agar mampir ke rumahnya untuk menemaninya.

Dia tidak ingin ke dokter, dia merasa sudah sembuh.

Selesai menulis pesan untuk Lila dan Varsha, Alea melempar ponselnya ke kasur masih dengan perasaan kesal.

Tiba-tiba dia diam.

"Ngapain gue kesel?" gumamnya.

...

"Le! Lo harus tahu berita hari ini!" pekik Lila saat Alea membukakan pintu.

Alea berjengit. "Berita apaan sih. Nggak penting kan?"

"Penting. Banget."

"Apaan emang?"

"Kak Reya berantem, sekarang dia lagi di hukum bersihin satu sekolahan," celetuk Varsha.

Lila berdecak kesal. "Ih lo mah, Sha. Kan di lama-lama in dulu biar Alea kepo."

"Dosa lo bikin orang kepo," sahut Varsha.

Alea mengernyit. "Berantem sama siapa?"

"Coba tebak..." ucap Lila sambil tersenyum.

Alea cemberut. "Yang bener, Lila!"

Varsha menghela napas. "Sama Sandi."

"HAH?!"

Varsha dan Lila terlonjak kaget.

"Ngapain Kak Reya berantem sama Sandi?"

Mereka berdua kompak mengangkat bahu.

Alea diam memikirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab mereka berkelahi.

"Gara-gara lo kali, Le," gumam Lila.

"Kok gue?"

Lila mengetukkan jarinya di dagu, "Nih ya, pikir aja. Sandi kan suka deketin lo. Mungkin aja Kak Reya cemburu."

Alea & ReyaOnde histórias criam vida. Descubra agora