tujuh

233 32 10
                                    

TUJUH – KENAPA DENGAN REYA?

Alea meletakkan dua mangkuk mie rebus yang masih mengepulkan asap didepan Reya.

Hujan sejak sore tadi tak kunjung berhenti. Akhirnya Alea memilih untuk memasak mie instan untuknya dan Reya karena dia ataupun Ibunya belum belanja bahan makanan lainnya.

"Kak..."

"Hm?"

"Pernah pacaran sehari?"

Tadinya Alea ingin bertanya tentang Dinda, tapi ia takut membuat Reya marah atau risih.

Reya mengernyit lalu akhirnya menggeleng.

"Aku pernah," ucapnya.

Reya menatap Alea dan mengangkat sebelah alisnya lalu kembali fokus dengan mienya.

"Kan aku punya langganan kedai es krim di kedai deket belokan situ. Nah mas-masnya suka ngajakin aku ngobrol dan sering ngasih aku es krim gratis."

Reya berdeham.

"Terus kemarin. Eh, nggak kemarin juga sih. Beberapa hari yang lalu. Tiba-tiba masnya nembak aku."

"Terus?"

"Terus aku terima. Soalnya mas-masnya baik suka kasih gratisan. Udah gitu lumayan ganteng."

"Terus?"

"Eh. Kata mas-masnya aku cuek. Terus dia putusin aku. Sehari doang pacarannya. Padahal aku nggak niat cuek. Abis dia telepon aku malem-malem, aku udah ngantuk. Dia malah nyerocos terus, ceritanya nggak jelas pula. Dia mulu yang ngomong." ucapnya sambil mencebik kesal.

Reya terkekeh pelan. "Terus?"

Alea membulatkan matanya, terkejut melihat Reya tertawa. Walaupun hanya sedikit dan sangat singkat. Gadis itu menormalkan ekspresinya lalu kembali fokus pada pembicaraan. "Enggak ada terusannya lagi, Kak. Udah selesai."

"Udah pernah pacaran?"

"Pernah."

"Berapa kali."

"Satu."

"Sama mas-mas es krim?"

Alea mengangguk.

"Namanya enggak pacaran."

"Kok bisa?"

"Cuma sehari."

Alea nyengir. "Emang enggak dihitung ya kalau sehari?"

"Ya terserah lo maunya gimana."

...

"Le. Kemarin lo pulang sama Kak Reya?" tanya Varsha.

Alea mengangguk. "Kok tahu?"

"Denger gosip dari anak kelas sebelah. Lo deket sama Kak Reya ya?"

Alea menggeleng. "Kemarin tuh gue buru-buru mau kasih makan Holly. Lagian Kak Reya anaknya temen Mama."

Varsha mengangguk paham.

"Pada sirik tuh gosipin lo," celetuk Lila.

"Masa iya? Ngapain sih gosip-gosipan? Kayak Kak Reya artis aja."

"Ya jelas digosipin lah. Secara si Reya tuh nggak pernah deket sama cewek. Sekalinya dekat sama lo."

Alea mendelik. "Sekalinya dekat sama gue gimana maksudnya?"

"Ya kayak bocah..."

Alea memberengut kesal. "Tapi kan Reya anaknya temen Mama."

"Hah seriusan?" tanya Varsha.

Alea & ReyaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora