tiga

340 38 26
                                    

Bego banget baru sadar tadi salah part hehehe.

VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA TEMAN-TEMANNN. YANG GAK KOMEN DOSA EHEHEHEHEHHE😗

___

TIGA – SIAL YANG TIDAK JADI

"Ayo, Le!"

Alea menoleh. "Duluan aja, La. Gue ada paskibra."

"Oke deh. Duluan ya," ucap Lila sembari berjalan keluar dari kelas.

Alea melambaikan tangan lalu berjalan menuju lapangan yang akan digunakan untuk latihan paskibra.

Sesampainya di lapangan, gadis itu bergabung dengan teman-temannya yang sudah datang lebih dulu.

"Siang, teman-teman!" ucap Kak Sam selaku komandan peleton melalui pengeras suara yang dibawanya.

Alea mendesah pelan, dia bahkan belum sempat duduk. Gadis itu buru-buru meletakkan tas lalu berkumpul di tengah lapangan.

"Kita hari ini bakal seleksi buat ikut lomba. Yang kepilih mungkin akan latihan sampai sore."

Beberapa anggota mengembuskan napas malas, termasuk Alea. Sebenarnya dia suka mengikuti ekstrakurikuler paskibra, namun kadang ia juga kelelahan setelah latihan. 

"Oke kita siap-siap," Kak Sam meletakkan pengeras suaranya.

"PELETON TIGA BERSAF KUMPUL!"

"MULAI!"

...

Alea tidak terpilih mengikuti lomba, tetapi dia baru bisa pulang pukul setengah tujuh malam bersama dengan teman-temannya yang lain.

"Duluan ya, Lea!"

"Iya, hati-hati!" Alea melambaikan tangan. Gadis itu berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil yang sudah ia tahan sejak latihan tadi.

Keluar dari kamar mandi, gadis itu merogoh tasnya mencari botol minumnya.

"Yah, habis..." Alea mengerucutkan bibirnya sedih ketika melihat air di botol minumnya habis tak tersisa.

Alea berjalan ke parkiran dengan lemas.

Hanya tersisa dua motor di parkiran. Satu motor pink miliknya, dan satu motor vespa hitam terparkir tak jauh dari motornya yang entah milik siapa.

"Cari minum dijalan deh," gumamnya sambil menghidupkan mesin motornya.

Alea mengernyit ketika menyadari motornya tidak bisa menyala. Hanya terdengar suara seperti orang bengek yang tertawa.

"Aduh, Pretty kenapa sih?"

Tubuh Alea tambah berkeringat karena cemas akibat mesin motornya yang tak kunjung menyala walaupun sudah ia coba berulang kali.

Alea menangkup wajahnya frustrasi. Ia bingung memikirkan harus meminta bantuan pada siapa karena sekolah pun sudah sepi, teman-teman paskibranya juga pasti sudah pulang. "Alea nggak mau nginep di sekolah, Mama..."

Gadis itu segera menyalakan ponselnya ingin meminta bantuan kepada siapa saja.

"Aduh, mati. Sial banget," keluhnya ketika ponselnya tiba-tiba mati. Gadis itu berjongkok di sebelah motornya, meratapi nasibnya yang sangat malang hari ini. 

Samar-samar terdengar suara langkah kaki pelan. Alea membeku di tempatnya.

Alea menutup matanya dengan kedua tangan. "Jangan ganggu aku please, aku mau pulang. Aku nggak ganggu kamu," gumamnya berkali-kali sambil merapalkan doa-doa.

Alea & ReyaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora