16 - Pantai

5.6K 466 18
                                    

Jangan lupa Votment!🤓
♤Mengandung unsur baper jiakhhh
jomblo diam jsnsjsnsnsb

Happy Reading

Apa jadinya jika senyummu yang menjadi candu ku, kau perlihatkan kepadanya? - Reyhand Al malik
_________________________________________

Motor Al membelah kerumunan kota, tiba di rambu lalu lintas Al menghentikan motornya, karena rambu menunjukan warna merah.

"Kak mau beli air sama permennya gak?" tanya seorang anak kecil kisaran umur 9 tahun yang menawarkan dagangan miliknya kepada Alena dan Al.

Alena menoleh lalu tersenyum.

"Kakak mau dong."

Anak kecil itu memekik gembira, dengan senang hati dia mengambil lalu menyerahkan air dan permen itu kepada Alena. "Ini Kak, harganya sepuluh ribu."

Alena mengambil uang dari sakunya. Dia memberikan anak itu satu lembar uang berwarna merah. Anak itu menerimanya dengan bingung.

"Aku gak punya kembaliannya kak. Ada uang pas aja?"

Alena menggeleng pertanda tidak ada.

"Buat kamu aja."

Anak kecil itu termenung.

"T-tapi Kak ini--"

"--udah gak papa. Kamu kalo jualan hati-hati dan jangan lupa belajar ya." potong Alena.

Anak itu menggangguk kuat. "Terimakasih Kak, semoga rezeki Kakak lancar dan di mudahkan segala urusannya." pekik Anak itu senang.

Alena mengelus puncak kepalanya.

"Aamiin."

"Ya sudah Kak, aku pergi. Sekali lagi terimakasih." pamit Anak itu dan pergi.

Alena menatap punggung Anak itu yang perlahan menghilang dari pandangannya dengan tatapan sendu, dirinya harus bisa bersyukur. Memiliki kedua orang tua yang tulus menyayanginya dan lahir dengan keluarga yang berkecukupan.

Alena tersenyum, dia membuka bungkus permen itu dan mulai mengunyahnya.

Lampu merah sudah berubah menjadi hijau, pertanda pengendara boleh melajukan kendaraannya lagi.

Di balik helm full face miliknya, Al tersenyum melihat interaksi Alena dengan Anak itu.

Beberapa menit kemudian motor Al sudah sampai di depan rumah Alena.

Alena turun dari motor Al dan ingin melepaskan helm, tapi tangannya ditahan oleh Al.

Al melepaskan helm Alena.

"Thanks."

Al mengangguk.

"2 jam lagi gue jemput."

"Okey."

"Gue pulang."

"Iya."

"Masuk sana." suruh Al.

Alena mengernyit bingung.

"Lo pulang dulu aja."

"Lo masuk dulu."

Alena mendengus. "Ckk, iya."

Gadis itu berjalan pergi, lalu menutup pintu gerbang rumahnya. Alena menoleh ke belakang, memastikan bahwa cowok dingin itu sudah pulang, ternyata belum. Al malah menatap dirinya dan sialnya malah tersenyum walau hanya tipis.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang