18 - Rencana

5.3K 437 2
                                    

Happy Reading



18. RENCANA

Hubungan itu di buat berdasarkan keinginan hati bukan obsesi <3 - Alresh
_________________________________________

Kelas XI IPA 2 sangatlah ricuh karena teriakan murid-murid yang sangat malas dan mengeluh belajar matematika.

Padahal di dalam kelas tersebut masih ada Buni alias Bu Ani. Buni rasanya ingin sekali keluar dari kelas ini, namun jam pelajaran belum berakhir, dan juga apa kata guru lain jika dia keluar kelas sebelum waktunya? Gelar guru yang tegas mungkin akan tergeser.

Bu Ani menggeleng kepala. Tidak boleh itu terjadi.

Bu Ani memukul penggaris panjang pada papan tulis. "Diam anak-anak! Kerjakan hal 208 bagian A! S.E.K.A.R.A.N.G!" titah Bu Ani diakhiri demgan penekanan.

"Gamau tugas buuuuu!!!" rengek seluruh kelas.

Bu Ani memijat pangkal hidungnya, kepalanya mendadak pusing. Anak-anak ini tidak mau mengerjakan tugas, lantas untuk apa mereka sekolah, pikirnya.

"Astaga.. cuman bagian yang A." Bu Ani tersenyum paksa.

"Duh Ibu jangan sok gak tau deh, kan soal matematika itu bercabang bu." sahut Ricky--salah satu murid yang diangguki semuanya.

Bu Ani menghela nafas lelah. "Terus kalian mau apa? Di jelasin malah ngeluh, di kasih tugas malah ngerengek."

"MAU MAKAN." teriak seluruh murid serentak.

Seketika mata bu Ani melotot, apakah kelas ini sudah sekongkol sebelum dirinya masuk?

Bu Ani melihat jam di tangannya, ternyata 15 menit lagi jam pelajaran berakhir. Di dalam hati Bu Ani terus saja mengucapkan kata syukur.

"Ya sudah, sebentar lagi bel istirahat bunyi. Silahkan makan sepuasnya, sampai jumpa di pertemuan berikutnya." Bu Ani membereskan buku-buku miliknya dan berjalan pergi keluar kelas.

"Buni, Buni!" panggil Arya--salah satu murid yg merupakan anggota Alister.

Bu Ani berhenti, lalu menoleh menatap Arya. "Ada apa Arya?"

"Mundur dikit dong,"

Refleks Bu Ani melangkah mundur.

"Cantiknya kelewatan, jiakhh." gombal Arya mengundang gelak tawa seisi kelas bahkan ada yang sampai menggebrak meja sekalipun.

Bu Ani hanya tertawa melihat tingkah muridnya yang satu itu.

Alena menghentikan tawanya, dia melirik Ael yang juga tertawa. "Ternyata sekolah di indonesia lebih baik daripada waktu di perancis ya El?"

Ael mengangguk setuju. "Disana kebanyakan anak-anak ambis, jadi ya gitu." jawabnya mengendik bahu acuh.

*******

Bel istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi keroncongan.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang