58 - DH ( Hipoaktif)

3.2K 298 78
                                    

Assalamualaikum...
Vote sebelum atau sesudah baca yaaa~

*mohon maaf jika ada kesalahan dalam informasi disini, semata adalah hasil rangkuman dari berbagai sumber di google*

Happy Reading

58 - DH (Hipoaktif)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

58 - DH (Hipoaktif)

Alena tersadar dari pikirannya begitu mendengar suara langkah gesit. Inti Alister lainnya bersama Asep yang membantu mendorong kursi roda Kenan nampak mendatanginya.

Gadis itu duduk di luar menunggu Al yang sedang diperiksa oleh Dokter disana.

"Lena? Al nya mana?!" tanya Rey. "Kok lo gak nemenin dia?"

Alena menunjuk ruangan. "Masih diperiksa, terus gue disuruh keluar dulu tadi,"

"Jadi gimana keadaan Al sama Gilang sekarang?"

"Pastinya si Gilang lebih parah, orang Bang Al dilawan,"

Alena tertawa hambar. "Si Gilang koma, Al cuman luka-luka,"

Kenan bernapas lega. Tidak menutup kemungkinan sedikit muncul rasa bersalah mengetahui kondisi Gilang seperti itu akibat Al yang ingin membalas perbuatan cowok itu kepadanya.

"Luka lo udah dibalut lagi, kan, Ken?"

"Udah, Len." Kenan menatap tajam Ael, mendadak rasa geramnya kembali tiba.

Pintu terbuka saat seorang dokter keluar sambil melepas maskernya. Alena seperti dejavu seketika, dia berdiri.

"Dok? Gimana teman saya?" tanya Aldo cepat.

Dokter itu tersenyum. "Atas nama Alresh kondisinya sudah baik-baik saja. Bahkan sudah bisa pulang untuk beberapa jam ke depan,"

"Pasien dengan nama Gilang?" tanya Asep penasaran.

"Untuk saat ini masih belum ada perkembangan apapun, tapi kalian harus tetap doakan teman kalian agar cepat sadar," ucap Dokter itu, membuat Alena dan Inti Alister lainnya saling bertukar pandang.

"Di saat-saat seperti ini kalian ajak dia berbicara, walau tidak di respon, tetapi pasien akan bisa merasakan kehadiran kalian," pesan Dokter itu.

"Iya, terimakasih Dok," Alena langsung menjawab melihat bungkamnya teman-temannya itu.

"Teman? Kata itu bahkan gak pernah terlintas di otak gue," jutek Rey sambil melihat kepergian Dokter itu.

"Udah-udah, sekarang kita masuk. Temuin Al," lerai Alena dan beranjak masuk.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang