[15+ / Death riddle; misterius; teka-teki; geng; mafia; kill; kekerasan; badas; sneaky brain; intelligence; action; trust]
^Dimohon Follow Sebelum Baca^
Ini tentang Alena.
Gadis cantik berusia 16 tahun yang kembali ke negara asalnya hanya untuk memp...
Dunia ini kejam ya? Kenapa kehidupan gue dibuat berputar-putar?
-Clara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alena memarkirkan mobilnya di garasi rumah. Gadis itu melirik pergelangan tangannya yang tedapat jam mahal. Ia baru saja pulang dari cafe Gemini, setelah bercengkerama dengan Clara, itu semua memakan waktu yang cukup banyak.
Alena berjalan menuju pintu rumah, lalu membukanya.
Sepi.
"Ael?"
"Bi Inah?" kepala Alena celingukan mencari keberadaan suatu makhluk hidup di dalam rumahnya. 😭🙏
Hening, tidak ada yang menjawab. Alena menghela napas, tak terlalu penasaran, ia melanjutkan langkahnya.
"KEJUTAN!" terdengar suara gaduh dari belakangnya, Alena berbalik. Matanya membola, antara kaget ataupun haru, itu semua bercampur menjadi satu.
"DADDY?" teriak Alena saat sadar. Ia langsung saja berlari menghampiri Afra dan memeluknya.
Afra mengelus puncak kepala Alena, sesekali mengecup lembut rambut anaknya. "Kamu apa kabar hm?"
"L-lena b-baik kok. Daddy gimana?"
Afra melepas pelukkannya. Sedikit menunduk, lalu terkekeh saat melihat kedua bola mata putri kecilnya ini tengah berkaca-kaca. "Daddy juga baik, ini kenapa matanya sih?" Afra menghapus lembut air mata Alena yang sedikit menetes.
Alena menggeleng, lalu memeluk Afra lagi. Menghirup aroma maskulin yang menjadi favoritnya, wangi ini hanya dimiliki oleh Afra seorang.
"Oh, bagus. Yang kemaren telfonan, ngajak cepet dateng, eh udah dateng malah dianggurin." sahut seseorang yang terdengar keras.
Alena spontan menengok saat mengenali suara siapa itu. Di tangga, sudah ada Reta, beserta Ael yang sedang di rangkul oleh Mommynya itu.
Alena tersenyum senang lalu menghampiri Reta. "Mom, Lena kangen," rengek Alena. Kini ia sudah berada di pelukan Reta yang erat.
"Mommy juga kangen si cantik ini," tak jauh berbeda seperti yang dilakukan Afra, Reta juga membelai rambut Alena dengan penuh kasih sayang.
