30 - Coretan Kasar!

3.9K 344 1
                                    

Weh timdack nyangka, cerita prik ini sudah 30 chapter:" awokawok

Ya sudah mari kita membaca!!! Yupieee

Ya sudah mari kita membaca!!! Yupieee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


30 - Coretan kasar!

Kenan menatap tajam ke bawah. Sedikit lagi mulutnya akan mengeluarkan teriakan jika saja Ael tak segera membekap mulut Kenan.

Ael berbisik. "Ckk, jangan teriak bego,"

Kenan mendengus kesal, ia menyingkirkan tangan Ael dengan kasar.

"Kita ke bawah sekarang," putus Kenan dan berlari keluar terlebih dahulu.

Mereka semua berlari keluar mengikuti Kenan. Alena hendak pergi, namun tangannya di cekal oleh Al.

"Lo disini aja, gue pikir ini bahaya," cegah Al.

"Oke fine," Alena mengangkat kedua tangan di udara. "Gue cuman liat dari jauh ya?"

"Lena," tegur Al.

"Please Al, jangan mulai. Kita ikutin mereka sekarang," Alena melepas tangan Al lalu melewatinya begitu saja.

Al memutar bola matanya malas. "Keras kepala," sifat Alena yang baru saja Al ketahui adalah gadis itu keras kepala.

Al pun kembali menatap ke bawah. Merasakan ada signal yang buruk.

Siapa lagi ini?

*******

Langkah demi langkah terdengar bergema di koridor sekolah yang sepi. Para lelaki itu tidak percaya atas apa yang mereka lihat pada saat di rooftop tadi.

Tapi kini buyar. Tak jauh dari hadapan mereka 2 orang berpakaian serba hitam beserta maskernya sedang mencorat-coret motor mereka menggunakan pilox. Bahkan motor Kenan sudah terjatuh di tanah saat orang itu menyadari keberadaan selain mereka.

Kenan menggeram marah. Apalagi saat melihat bendera Alister berada di tanah dengan keadaan sobek-sobek. Kedua tangannya yang berada di dua sisi kini mengepal erat penuh amarah.

"ANJING, SIAPA LO? BERANINYA LO CARI MASALAH SAMA GUE!" Kenan melangkah menghampiri diikuti yang lain.

Alena tak bergeming di tempat, ia lebih  memilih untuk diam melihat kelanjutannya. The girl has her own way! Omg!

"ROSI MOTOR GUE? AAAAA!" teriak Rey dengan perasaan campur aduk. Marah, kaget, bingung, sedih, blank, dendam kini semuanya ada.

"Bubarkan Alister jika kalian tidak ingin ini berlanjut!" tegas salah satu orang itu dan ingin pergi.

Namun, bukan Kenan namanya jika diam saja dan membiarkan orang yang sudah menyulut emosinya pergi begitu saja.

Kenan menarik kerah baju orang itu dari belakang, lalu Kenan menonjok orang itu tepat pada rahangnya.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang