68 - Mungkin Selesai

1.8K 132 42
                                    

Dalam kamarnya, Alena meletakkan paper bag di atas kasur. Suasana rumah sepi. Ael sekolah, Reta pergi untuk menemui rekan bisnisnya di restoran. Afra masih sibuk di Perancis mengurus bisnis dan belum mengirim sama sekali mengenai file data Ramos dan Joy seperti yang diminta Alena, lalu Kakeknya, Kilyer, pria tua itu tidak ada kabar seperti di telan tanah.

Alena mengambil map pertama. Data prestasi SMA Bina Bangsa TA 2017.

Gadis itu menjelajahi nama-nama beserta lomba yang diikuti. Satu, dua sampai lima menit berlalu, map itu sudah selesai dibaca. Alena menemukan setidaknya 12 lebih prestasi yang di serahkan oleh Raven pada kelas XII.

Raven Frayk
-juara umum karate tingkat nasional
-juara 1 lomba karate
-juara 2 lomba cerdas cermat antar provinsi
-juara 1 lomba fotografi
-juara 1 lomba memanah

Etc..

Alena menatap haru. Dielusnya nama itu pelan. "Segitu berbakatnya lo Kak. Tapi, kenapa Tuhan ngambil orang kayak lo si?"

Alena menaruh map itu, kemudian mengambil map lain bertuliskan. Nama hitam Bina Bangsa TA 2017.

"Raven, Raven, Raven..." gumam Alena meneliti.

Raven Frayk
-pelanggaran 47 kali terlambat dalam 1 semester.
-pelanggaran 16 kali alpa dalam 1 semester.
-pelanggaran berkelahi antar siswa point -10
-pelanggaran tawuran antar sekolah point-50

Etc..

"Astaga, Kakak.." takjub Alena geleng-geleng. "Dasar."

Selanjutnya, Alena membuka map yang diatasnya tertera Kenangan Couple SMA Bina Bangsa Favorit TA 2017. Entah kenapa, sedari tadi dirinya sudah tertarik dengan temuan Al yang satu itu. Mungkin saja, di sekolah itu Raven memiliki kekasih? pikirnya.

Alena mulai membalikkan album yang berisi foto-foto pasangan muda tahun itu. Visual mereka tidak usah diragukan lagi.

Halaman pertama, kedua, lalu tibalah judul besar bertuliskan 'Pilihan Couple terbaik SMA Bina Bangsa TA 2017'

Disana terlihat seorang gadis cantik tengah dirangkul cowok tampan yang sangat amat Alena kenali. Raven. Cowok yang sempat mendapat gelar populer tahun itu. Lalu, di bawah foto si gadis tersemat nama kembali.

Lucyana Akhtar.

Alena meneguk ludahnya. "Marga ini lagi?" Badannya melemas.

****

Di kelas, pembelajaran kembali di mulai. Aldo yang terlanjur bosan mengedarkan pandang. Jenuh. Tanpa sadar tatapannya menuju Asep yang pembawaannya agak berbeda.

Dalam hati, Aldo terkekeh sinis. Sebentar lagi lo bakalan ketahuan Sep. Sok-sokan nyembunyiin. Cih.

Kenan dengan ponsel di bawah meja sibuk bertukar pesan dengan Alena. Gadis itu baru saja mengirimkan voice chat yang berkata "Pulang sekolah, kalo nggak sibuk ke rumah. Ajak Al."

Al yang mendapatkan pesan serupa berpandangan dalam diam dengan Kenan. Seakan mengerti, cowok itu mengangguk kemudian sama-sama menyimpan ponselnya.

Sementara Rey, cowok itu duduk paling belakang di ujung. Tepat di depannya Asep. Sibuk memainkan ponsel dengan serius. Entah apa yang sedang dia lakukan. Mungkin mencari dance tren tiktok.

*******

Di waktu yang sama tetapi beda ruangan, Ael melakukan peretasan bermodal satu ponsel canggihnya. Pemuda yang kerap disapa El itu tidak ingin membuang waktu dengan mencarinya saat di rumah. Jika di sekolah bisa, kenapa tidak?

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang