36 - 3M Dan Cepat!

3.9K 398 96
                                    

Halo<3
Alhamdulillah AA udah 20K + Readers😭💘✌

Btw maap, Up nya baru sekarang, baru buka wp

WAHAI READERS KALIAN PADA BAR-BAR SEKALI YA 😫🤲

Jangan lupa Vote dulu cantik nan ganteng duh.. hargai authornya..

*******

Perkelahian itu wajar, tidak akan berlangsung lama. Jadi sebelum dia memukul mu, pukul saja ( isi sendiri) 👉

*******

36 - 3M Dan Cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

36 - 3M Dan Cepat

Kalo orang mampir itu suguhin kopi, jangan hati. Kena ghosting kan sekarang? - Aldo

Sesuai kesepakatan, besok adalah waktu melaksanakan sunmori. Di tengah-tengah masalah, mereka masih mampu. Bermodal tekad dan semangat itulah yang membuat mereka berani mengambil keputusan ini.

Di kamarnya, Alena sibuk mempersiapkan apa saja yang harus ia bawa untuk besok. Dari pakaian, kotak obat, sampai cemilan yang ia rasa dibutuhkan nantinya.

Setelah selesai, Alena keluar kamar. Dengan jantung yang berdegup, Alena memberanikan diri memasuki ruangan hitam di pojok rumah lantai dua.

Ruangan yang terakhir kali dirinya dan Ael masuki saat mencoba meretas cctv gerbang sekolah.

Bahkan, mungkin saja belum di kembalikan Ael sampai sekarang.

Alena menyalakan saklar, kakinya melangkah membuka lemari yang berada disana. Mengambil beberapa barang untuk di gunakan besok. Tangannya tremor seketika.

Alena yakin. Sangat yakin. Besok, pasti ada sesuatu yang berada di luar rencana.

Merasa cukup, Alena bergegas keluar. Menutup pintu dengan bantingan cukup kencang. Menghirup pasokan udara serakus-rakusnya. Ini kali kedua dirinya masuk ke ruangan itu selama berada di Indonesia.

Alena mengusap dadanya mencoba menetralkan dan menenangkan napasnya. Entah apa yang membuat Alena selalu ketakutan saat berada disana.

Dan ini first time masuk kesana sendiri.

Deg

Alena merasa ada yang memegang pundaknya. Penuh penasaran, Alena membalikkan badan. Bernapas lega, ternyata adalah Ael. Cowok itu berdiri memandang cemas ke arahnya.

"Lo ngapain kesini tanpa gue, Kak?" cukup keras Ael berbicara. Tapi, Alena paham.

"Gue cuman ngambil ini" Alena mengangkatnya.

"Kenapa sendiri?"

"Gue cuman mau berdamai sama masa lalu, tanpa bergantung, El." seperti biasa, Alena akan menjawab pertanyaan seseorang dengan tenang. Seolah tidak ada beban di dalamnya.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang