43 - Happiness

3.7K 349 106
                                    

• Happy Reading •

• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

43 - Happiness

Special part : Alena dan Al

Cinta itu seperti angin, gak bisa dilihat tapi bisa di rasakan -

"Lo mau ngajak gue kemana, Al?"

"Anggap aja, ini sebagai ganti karena kemaren kita gak jadi pergi,"

"Lo aneh. Kalo di rencanain gak jadi, kalo dadakan malah jadi," dengus Alena.

Mereka berada di mobil. Sepulang dari markas Alister, sore harinya, Al mendatangi rumah untuk mengajaknya pergi.

Masih ingat? Tentang Al yang ingin mengajak Alena pergi? Waktu itu di batalkan begitu saja. Entah apa alasannya, Alena tidak tau.

"Ngambek?" Al menoleh sekilas, sebelum kembali memfokuskan pada jalan raya.

"Nggak,"

"Masa?"

"Ck, udah deh! Kesel gue," bentuk kerucut sedikit membentuk bibir Alena.

Al tertawa pelan. "Jangan kesel, nanti disana pasti lo seneng,"

"Emang kita mau kemana?" lagi, Alena begitu penasaran.

"Bisa nebak gak?"

Alena memicingkan matanya. "Jangan bilang, lo bawa gue ke panti asuhan?"

"Terus, lo kenal sama anak-anak panti. Iya, kan?" desak gadis itu.

Al menggeleng. "Salah, ini lebih seru!"

"Bentar lagi sampai," Al menginjak rem, menghentikan sejenak lampu lalu lintas yang kembali berwarna merah. Di persimpangan sebelumnya, kejadian ini juga terjadi.

Untuk kali ini, Al bisa melihat Alena sepenuhnya. Masih sama, wajah yang tertekuk masam.

"Awas aja, Al. Kalo ternyata tempat yang kita datengin gak seru!" dumel Alena. "Gue udah ngorbanin waktu drakor gue cuman buat lo,"

"Buat gue, ya?" hatinya seketika berdesir hangat.

"I-iy.. Nggak!" Alena memalingkan wajah. Ia keceplosan.

"Yakin?"

TIT TIT TIT!

Tok Tok Tok

Suara klakson dari arah belakang berbunyi. Bersamaan dengan ketukan jendela mobil. Itu mengalihkan atensi mereka.

TIT TIT TIT!

"Mas, mbak. Kalo pacaran tau tempat dong. Lampu udah hijau tuh," tegur pengendara.

"Kita gak pacaran," bantah Alena.

"Tapi on the way," sambung Al.

Blush!

Pipi Alena kembali bersemu merah. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang