51 - Kepanikan Alena

3.4K 324 84
                                    

51 - Kepanikan Alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

51 - Kepanikan Alena

Menunggu beberapa saat, akhirnya Alena turun dari kamarnya. Berbalut baju santai ia menjatuhkan bokongnya pada kursi yang masih kosong. Terlihat Kenan, Ael dan Reta yang duduk menunggu.

"Hi princess, sudah enakan?" tanya Reta mengelus rambut Alena. Bukannya ia tidak peduli membiarkan anaknya di kamar dengan perasaan kacau. Hanya saja, Alena sudah sering seperti ini. Dan gadis itu memilih untuk menyendiri, tidak ingin di ganggu.

"Yes Mom," Alena tersenyum sebentar lalu memulai sarapan.

"Kenapa gak duluan aja? Katanya nasinya mau basi," tanya Alena di sela makan. Menatap satu persatu orang yang ada disana.

Reta tertawa. "Terlalu polos gak baik, Lena. Kamu di bohongin sama Ael,"

"Lagian, nasi dirumah kita itu memakai beras pilihan yang kualitasnya udah sangat terbaik dari yang yang yang yang yang yang yang..."

Reta menghirup udara.

"...yang terbaik. Gak mudah basi, cuman kalo sampai satu minggu gak bakalan ada yang makan si," cengir Reta.

"Toh, kalau nasi basi. Cirinya bisa dilihat dari teksturnya yang lengket,"

Ael meletakkan sendok. "Mom, biasanya juga kalo nasi basi itu baunya nyengat gak, sih? Kek, aneh gitu," imbuhnya terbawa larut percakapan.

"Betul bestie! Tapi dulu Mommy pernah nyoba nasi basi loh!"

"Hah? Serius?"

"Iya, agak gimana ya. Ini salah Mommy, sih,"

Ael menopang dagu penasaran. "Spill coba,"

"Dulu Mommy kira kalo nasi basi itu bubur, soalnya kan kayak agak basah sama lembek gitu. Eh pas di cobain, rasanya ngawur! Masa asem,"

Kenan yang tadinya ingin menyuap, terhenti. Ia melongo sambil memandang Ael dan Reta bergantian.

"I-ini kenapa jadi bahas nasi basi, ya?" tanya Kenan kaku.

Alena meringis malu. Menyuruh Reta untuk kembali melanjutkan makan. "Mommy kalo selesai langsung balik ke kamar aja, ya?"

"Ngapain?"

"Daddy mau beliin tas lagi, kan udah launching produk yang terbaru dari brand kesukaan, Mommy," spontan Ael lancar berbohong.

Lancar.

Berbohong.

Bhahahah.

Mendengar itu, Reta meletakkan anggun sendoknya. Berdiri, lalu berbalik arah dengan berlari tanpa berpamit.

"Mommy, hati-hati," peringat Alena melihat Reta hampir tersandung menaikki undakan anak tangga.

"APAPUN DEMI BARANG BRAND!"

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang