49 - Kamuflase Terungkap!

3.5K 356 24
                                    

Assalamualaikum~~~~

Hayoloh, yg baca malam lagi begadang ya? Absen hahahha

Alena dan kawan-kawan kembali

Ramaikan part kali ini dengan cara klik bintang, dan komen ●><

Yang typo tolong tandain ya..

Terimakasih buat yg masih nunggu😭💘

****

- Happy Reading -

49 - Kamuflase Terungkap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49 - Kamuflase Terungkap!

Kenan melirik Alena pada spion dengan senyum yang mengembang. Rasanya sangat aneh, campur aduk, tidak menyangka dan membingungkan.

Alena menjilat permen lolipop yang ia beli disana tadi. Satu tangannya tidak di biarkan menganggur. Tiga buah lolipop ia sisihkan untuk di berikan kepada Asep. Si maniak permen. Mendadak otak kecilnya mengarah kepada cowok itu.

Alena menunjuk jalan menuju rumah nya. Tidak berselang lama, Kenan sudah berhenti pada rumah besar nan megah milik keluarga Alena.

Setidaknya Kenan mampu terpengarah.

"Bang Ke. Ayo masuk," ajak Alena turun lebih dahulu.

Kenan mengangguk. Mereka berdua berjalan memasuki rumah itu. "Lo pindah rumah?" tanya Kenan.

"Seperti yang lo lihat," Alena mengendik bahu acuh. "Kita ke kamar Adik gue, aja."

Terlihat bingung, Kenan tetap mengikuti saja.

Di sofa bewarna emas. Wanita paruh baya sedang duduk dengan kaki yang bertopang. Reta terlihat sedang bercengkrama dengan temannya pada telepon. Duduknya sangat anggun, tertawa pun sewajarnya. Wanita paruh baya itu tidak menyadari kehadiran Alena dan Kenan.

Alena memasuki lift rumahnya. Menekan nomor 2 untuk naik ke lantai berikutnya.

"Itu tadi, Tante Reta?"

Alena mengeluarkan permen lolipopnya dari mulut. Sedikit tertawa mendengar Kenan yang bertanya dengan nada keheranan.

"Iya, beda banget, kan?"

"Hm, dulu dia kalo ketawa suka gak tau tempat. Apalagi sampai ketawanya gak ada suara," Kenan tersenyum mengingat.

Ting!

Pintu lift terbuka otomatis. Alena membawa Kenan kepada kamar Ael. Gadis itu mencoba membuka pintu kamar, tapi tidak bisa. Sepertinya di kunci dari dalam.

Alena mengetuk pintu dengan keras. "EL, BUKA!" teriak Alena tak sabar. Sudah cukup dirinya mengetuk pintu dengan sopan karena ada Kenan. Tapi Adiknya yang paling ia sayang itu tak kunjung membukakan pintu.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang