[9] Melawan MANTAN, Membakar Kenangan

16.9K 2.1K 122
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tutorial merepotkan diri sendiri,

Nyari gif tapi susah yang sesuai. Entah kegedean, entah ekspresinya nggak cocok, kostumnya nggak pas dll


Love, aya


oOo

Kinoy sibuk menenangkan aku, padahal di luar aku sangat tenang. Di dalam sih, yang bergejolak nggak keruan. Gara-gara Kinoy yang berlebihan itu anak-anak procurement ikutan heboh memberi penghiburan bahkan tips dan trik menghadapi mantan.

"Gue yakin kalian pasti menang!" Mbak Afni mengepalkan tangan. "Kin, gue tahu Batara tampan, tapi ingat dia tetap lawan."

Kinoy memang suka jelalatan. Dia selalu bilang, 'Kalau Batara ada remote-nya, gue pasti tekan tombol mute. Soalnya kalau dia udah mulai ngomong gue jadi ilfeel.'

"Dan buat lo, Mo, semangat melawan mantan dan kenangan!" tambahan nasihat Mbak Afni ini sungguh tidak diperlukan.

"Kalian pasti kalah kalau cuma lawan kekuatan." Dadan mengurut dagu. "Kalian harus pakai strategi."

"Kin, lo ganti celana yang pendekan dikit, duduk di depan. Udah tuh, Batara pasti gelagapan." Usulan Willy memang kurang ajar. Dia pantas diganjar tabokan oleh Kinoy.

"Panas-panasin mantan pakai kata-kata berbumbu kenangan, Mo!" Entah siapa berceletuk.

"'Kyle, mentang-mentang kita udah jadi mantan, masa kita harus musuhan?' Pas dia mikir, kalian langsung gebuk kencang-kencang!"

"Lo tambahin Kin, 'Kalian cowok kok main kasar sama cewek?' Habis itu gebuk pas mukanya."

"Sudah kalah cepet-cepetan move on, jangan mau kalah juga di pertandingan, Mo."

Ide mereka makin brutal. Makin banyak ide ngasal. Ini baru departemenku, bagaimana kalau departemen lain ikutan?

Untungnya pertandingan pertama sudah mulai, godaan mereda dan mereka langsung seru menonton pertandingan.

"Lo yakin siap?" tanya Kinoy di telingaku.

Aku mengangguk saja. Masa mau menggeleng.

"Anak-anak emang ngaco. Tapi gue pikir-pikir, ada benarnya juga kalau kita nggak cuma ngelawan mereka pakai tenaga tapi juga strategi."

"Lo mau pakai celana pendek kayak ide Willy?" Aku begidik ngeri.

"Gila kali lo. Harga diri gue sebatas liburan Lombok?"

"Terus?" Aku mengkerut.

"Lo nggak punya kata-kata atau barang apa gitu yang bikin Kyle gagal fokus?"

Dewa Angkara Murka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang