[47] Guncangan Selalu Ada

14.5K 1.9K 138
                                    


Halo....

Senyumnya Dewang, menentramkan hati :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyumnya Dewang, menentramkan hati :D

Kira-kira hati Mosha tentram juga apa malah temaram remang-remang?


Aku tahu, kalian banyak yang kepo sama Monster Minister gara-gara baca cerita ini. Bagi yang mau baca, kalian bisa beli bukunya di Gramedia, TBO terpercaya, atau kalau mau praktis bisa akses ebook-nya secara legal  di Gramedia Digital dan Playbook ya. 

oOo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo


"Bagus banget kayaknya mood lo pagi ini?" Kinoy yang baru datang langsung menelitiku dari ujung ke ujung. Ujung jarinya menunjukku. "Cewek kue banget," katanya mengomentasi penampilanku.

"Pagi, Kin." Aku meletakkan food container dari Mauren ke depan Kinoy. "Titipan adik gue." Bibirku spontan melengkungkan senyum lebar.

Aku mengangkat alis, tidak merasa ada yang berbeda dengan hari biasanya. Hanya saja... semalam aku kesulitan tidur, mikir ngalor-ngidul, tapi nggak bangun kesiangan kok. Berangkat kantor yang biasanya ogah-ogahan, hari ini juga lancar tanpa hambatan. Ke kantor biasanya comot kemeja apa saja terus pakai celana hitam kalau males mikir, hari ini aku pakai atasan soft pink dan kulot biru. Udah sih, gitu doang. Rambut biasanya aku urai, hari ini aku kuncir tinggi. Aku yang biasanya ogah-ogahan sarapan, apalagi sampai Mauren bawa-bawain bekal, hari ini sarapan plus bawa bekal. Satu untukku. Satu untuk Mauren dan satu untuk Dewang.

Mataku melirik satu kotak tersisa di atas meja. Kenapa menatap kotak makanan saja dadaku berdebar? Apa ini wajar? Lihatin kotak berdebar-debar itu kan, konyol!

Tanganku mengibas. "Biasa saja."

"Nggak. Vibes lo hari ini beda. Happy banget kayaknya." Setelah meletakkan tas, Kinoy menyenggol lenganku. "Ada apaan sih?"

Mungkin karena semalam aku cukup tidur jadi mood-ku bagus. Mungkin karena makanan Mauren enak semalam. Atau mungkin karena Dewang.... Aku menarik napas. Sepertinya aku perlu minta pendapat orang lain. Aku pernah dibutakan oleh cinta sampai nggak mau dengar omongan orang soal Kyle. Belajar dari kesalahan, aku perlu sudut pandang berbeda. "Ke kafetaria saja yuk. Nggak enak ngobrol di sini. Gue mau minta pendapat lo."

Dewa Angkara Murka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang