[36] Benang Kusut

13.6K 2K 378
                                    


Kalau Dewa Angkara Murkai tamat, kalian masih mau baca ceritaku yang lain nggak?

a. Mau dong

b. Lihat ceritanya dulu

c. Enggak dulu deh


Genre cerita yang kalian harapkan selanjutnya

a. Metropop/chicklit

b. Teenlit/teenfic

c. Young Adult

d. Horor/Action/Fantasi/lainnya


Makasihhhh ya respons kalian dalam bentuk komentar, seneng lho aku bisa ngobrol dan kenalan :) seneng lagi ternyata ada yang masih ngikutin sejak BWM :)


Love aya

nb. update lagi kalau 100k ya. Biar aku break bentar.

oOo

"Bapak kok ngomongnya gitu sih?" Di tengah kerisauanku, aku malah mendapati diriku malah semakin hanyut dalam pusaran badai, bukannya keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bapak kok ngomongnya gitu sih?" Di tengah kerisauanku, aku malah mendapati diriku malah semakin hanyut dalam pusaran badai, bukannya keluar. Bisa-bisanya setelah mendorongku untuk fake dating, balas dendam pada Kyle, sekarang dia menyuruhku setuju menikah dengannya? Sandiwara ini mau sampai kapan? Sampai mati aku nggak rela hidup dalam kebohongan!

"Komitmen dalam pernikahan. Bukannya ini yang kamu inginkan selama lima tahun menjalin hubungan dengan mantanmu?" Dewang mengangkat satu sudut bibirnya hingga terlihat sedang mengejekku. Tiba-tiba aku menyesal pernah sedikit cerita padanya soal berapa lama kami pacaran dan bagaimana Kyle nggak punya keyakinan soal pernikahan.

"Saya mau komitmen dalam pernikahan dengan orang yang saya cintai."

"Dan itu bukan saya?" Dewang tertawa. Memangnya apa yang lucu?"Cinta nggak cinta, kamu bakalan jadi bahan tertawaan lagi kalau sampai gagal dengan Kyle, gagal dengan saya pula. Kyle juga pasti mengira kegagalan kamu dengan saya pasti karena kamu belum move on dari dia."

"Jangan coba-coba memanipulasi saya, Pak!"

Dewang cuma mengangkat bahu, sok paling tahu. Kok vibes dia malam ini ngeselin akut ya?

"Bapak nggak mau nikah sama Livy karena nggak cinta sama dia. Sekarang Bapak memengaruhi saya buat nikah sama Bapak. Memangnya Bapak cinta sama saya?"

Aku terkejut bisa melemparkan pertanyaan senaif dan seberani itu. Bisa nggak ditarik? Kesannya kok berani banget. Eh, taoi kan ini yang diharapkan Kalita dan Kinoy, supaya aku berani bicara. Kekesalan dan desakan membuatku berani. Ingat, aku harus memperjuangkan hidupku sendiri.

Dewang bangkit dari kursi dan melangkah ke arahku. Jantungku menderu-deru. Dari mana semua keberanian itu datang padaku? Nyali itu berasal dari mana sampai-sampai aku bisa menantang Dewa Angkara Murka?

Dewa Angkara Murka (END)Where stories live. Discover now