[29] Mencoba Buka Suara

14.8K 2K 67
                                    

Sudah kubilang, kalau aku lagi bahagia, kalian kudu bahagia ya, kan? Kan?

Jadi update deh. 

Yah, meski Mosha sudah tamat riwayatnya. Bisalah gantiin sama siapa gt :P

Apalagi dua hari ini rasanya cerita ini jadi agak lebih rame, ygy. Wkwkwk


Oh, iya, pengumuman GA baca gratis KaryaKarsa sudah keluar ya. Sila dicek di Twitter


Love, aya



ps. susah amat nyari lagu indo yang happy-happy gitu. Nggak cocok bet sama mood cerita ini. Saranin dong.


oOo


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setiap kali bangun dari tidur, aku mendapati ternyata aku masih hidup. Masih ada yang menunggu kisah sialku?

Setiap kali melihat siluet Dewang melintas—meski dia saja mungkin tidak menyadari keberadaanku, aku teringat kata-katanya bahwa ibunya sudah mengantongi nomorku. Setiap kali nama Dewang disebut, aku merasa jatah tugasku untuk Dewang terlalu berat. Dewang enak. Dia bos, punya kuasa. Sedangkan aku? Jangankan kuasa, rasa percaya diri pun tidak punya.

Huft, harusnya aku tahu bahwa Dewang itu pengusaha yang nggak mau rugi dan mendewakan efisiensi. Semua usaha kerasnya nggak ada yang G-R-A-T-I-S apalagi berdedikasi. NGGAK ADA. Catat ya! Kalau pun dia melakukan sesuatu yang memerlukan effort—contohnya belain jadi panitia konser demi mengawalku ke acaranya Dewa19—itu karena dia ada maunya. Dia mau aku melakukan sesuatu yang butuh effort gede pula.

Itulah kenapa aku nggak mau terlalu mikirin atau baper sama sikap Dewang yang kadang menghanyutkan. Aku sadar banget kok, kadang dia kelihatan sangat mengayomi, tulus, muncul sebagai superhero penyelamat dengan jasa luar biasa. Bukan sekali dua kali Kinoy dan Kalita yang bosan dengar kisah fake dating ini pernah bilang, "Lo pernah nggak sih, kepikiran Pak Dewang naksir lo beneran, Mo?" tanya Kalita suatu ketika. "Kalau denger cerita lo, aneh saja bos mau repot-repot segitunya. Ya, meski dia juga punya kepentingan, kayaknya keuntungan lo lebih besar."

"Sandiwara itu dilakukan di panggung kalau ada penontonnya, Mo. Kalau turun panggung ya, balik jadi diri masing-masing. Iblis Lantai Lima belain ngajak malam mingguan dan mati-matian cari tiket konser itu nggak masuk dua kriteria tadi." Kalau ini Kinoy pas aku cerita soal ulang Dewang. Kinoy langsung melirikku tajam mirip lagak kucing lihat ikan asin. "Lo harus siap-siap kabur deh, Mo. Takutnya Dewang nggak cuma akting tapi malah naksir lo beneran. Run bestie, run."

Dewa Angkara Murka (END)Where stories live. Discover now