[15] Balas Dendam di Pelaminan MANTAN

16.8K 2.4K 167
                                    

WAJIB SAMBIL DENGERIN AUDIO YANG AKU PASANG BIAR FEEL-NYA NANCEP!

Chapter ini belum pernah aku publish bahkan di platform tetangga. So, enjoy it dan baca ulang ya guys.

Ramaikan kolom komennya jangan lupa.

Boleh banget tambahkan di kolom komen sini buat ide balas dendamnya :)


Love, aya

oOo



"Mo," cuma sepenggal kata itu yang diucapkan Kyle waktu aku menyalaminya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Mo," cuma sepenggal kata itu yang diucapkan Kyle waktu aku menyalaminya. Tangannya perlahan berubah dingin.

Aku tersenyum. Tulus. Senyum sangat tulus karena aku benar-benar bahagia melihatnya kehilangan kata-kata. "Sori ya, gue nggak bisa memenuhi harapan lo buat pakai sepatu yang waktu itu. Soalnya...." Aku memandang ke arah heelsbaruku, "nggak match."

Kyle tidak cuma memandang sepatuku. Dia juga memandang bahu Dewang yang tengah menyalami istrinya. Tampaknya kemudian dia sadar bahwa aku dan Dewang memakai baju yang senada.

"Lo sama...."

Aku mengangguk. "Tapi gue memenuhi harapan lo yang satu lagi." Senyumku mengembang lebar. "Gue datang sama...." Bahuku naik. Aku tidak menyelesaikan kalimat karena nggak mau nambah-nambahin kebohongan, biar diasumsikan sendiri.

Kepala Kyle menggeleng sedikit. "Kenapa...."

Aku menikmati setiap keterkejutan Kyle dan bagaimana dia kehilangan kata-kata. Dugaanku benar. Aku tidak perlu bicara apa-apa. Hanya dengan tampil dan muncul di saat yang tepat, maka semua akan sesuai rencana. Menambahkan kalimat selain nambah-nambahin dosa kebohongan juga menambah probabilitas kebohongan karena kegugupan selalu terdepan menyumbat lidahku untuk bicara. Namun, Dewang yang tiba-tiba menggenggam tanganku dan membawa tangan itu di depan istrinya Kyle, seolah menjadi pelengkap kalimatku tadi.

"Thanks, sudah membukakan jalan buat saya dan Mosha." Kalimat Dewang kepada istrinya Kyle—siapa ya, namanya—membuat mataku melebar. Dewang tersenyum sambil menatapku penuh—akting—cinta dan rasa syukur yang meluap.

Aku bisa melihat seraut keterkejutan yang berusaha dihalau istrinya Kyle dengan mengerjap-ngerjapkan mata lalu tersenyum. Ganti aku yang menyalami cewek itu. Aku tersenyum dan cewek itu tersenyum makin lebar.

"Mosha ya?" kata istrinya Kyle.

Aku mengangguk. Masa menggeleng.

"Vivian." Dia memperkenalkan diri sendiri tanpa aku minta. "Kyle suka cerita soal kamu."

"Oh ya?" Kalau Kyle suka cerita, itu artinya cewek ini sadar bahwa Kyle itu sudah punya pacar. Wah, sama-sama menjijikkan rupanya. "Wah, sudah sama kamu, masih nyeritain aku? Nggak insecure, Vi?"

Dewa Angkara Murka (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat