[31] Bibit Prahara 'Calon MERTUA'

13.8K 2.2K 86
                                    


Ada yang punya pengalaman menarik sama calon mertua?

Boleh dong, bisikin.


"Hi, semua, selamat kenalan dengan ibu saya," kata Dewang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hi, semua, selamat kenalan dengan ibu saya," kata Dewang.

oOo


"Cieee, lagi PDKT nih, sama ibunya Pak Dewang."

Kepalaku menoleh ekstrim dengan mata memelotot nyaris copot. Hari masih pagi, muncul dari mana si mantan gila ini? Aku menempelkan ID card ke mesin absen. "Sok tahu!"

"Tahu dong. Lo pikir siapa yang kemarin naruh tteokbokki di meja lo?"

"Kurir!" sentakku sambil mundur dari mesin absen. Memang biasanya kurir yang mengantar. Mana aku peduli kalau dia yang dijadikan suruhan. Bisa saja cuma mengada-ada.

"Gue ketemu ibunya Pak Dewang di lobi." Kyle berganti maju menuju mesin absen. "Dia tanya apa gue kenal lo. Pengin banget gue perkenalkan diri sebaik mungkin bahwa gue jelas-jelas mengenal lo, bahkan kenal sama lo jauuuuuh... lebih lama dari anak dia karena gue adalah pria yang bertahta di hati lo selama lima tahun."

"Thanks, tapi gue nggak minta penjelasan lo." Aku bergegas kabur, tapi mantan titisan setan ini malah mengikutiku menuju lift.

"Ibunya Pak Dewang setuju sama lo?" Dia memencet tombol untuk menutup pintu lift.

Aku meliriknya tajam. "APA URUSAN LO, YA?" Aku tidak bisa tidak nge-GAS menghadapi orang gila satu ini.

Kyle malah menggaruk-garuk janggut sambil menatap ke langit-langit lift, sok lagi mikir keras. "Gue yakin sih, cita rasa masakan mencerminkan isi hati ibunya." Dia meringis.

"Maksud lo?!"

"Dari sausnya yang meluber ke kantong plastik dan mengenai jari gue...." Dia melirikku, kayaknya mau ngecek sekepo apa aku, tapi aku malah merogoh kantung dan memainkan ponsel, "aromanya nggak keruan."

Let me tell you how to kick your ass! "Oh, itu bukan karena citarasanya enggak enak, tapi karena lo ngepoin sesuatu yang bukan hak lo."

Lift terbuka.

Mendadak sebuah ide terbersit di kepalaku. Aku tersenyum manis pada Kyle. "Mau gue bagi?"

"Boleh emang?"

"Bolehlah. Kapan-kapan ya, kalau nyokapnya Dewang bawain gue susu almond. Mantap gila!"

Kyle langsung pasang muka kecut. Aku tahu benar, dia alergi almond. Konsumsi sedikit saja, Kyle bisa gatal-gatal, apalagi banyak semacam dibikin susu. Karena alerginya dan efeknya itu, Kyle jadi kayak traumatis duluan kalau lihat atau denger orang ngobrolin almond doang. "Mau bunuh gue lo," katanya sambil membekap mulut, tampaknya mau muntah.

Dewa Angkara Murka (END)Where stories live. Discover now