13. Memaafkan VS Melupakan

1.2K 186 206
                                    

Gimana kabar kamu hari ini?

Nggak mau next kalau nggak nyampe 100+ votes 200+ komen😌

HAPPY READING

13. MEMAAFKAN VS MELUPAKAN

Kinaya sejak tadi sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menatap bunga tulip hijau di tangannya. Bunga yang ia bawa dari toko Kang Usman sepulang dari kafe tadi. Tapi, bukan dirinya yang memilih warna hijau, melainkan Rangga. Anehnya, pilihan warna Rangga sesuai kemauan Kinaya. Padahal, selama ini ia tidak pernah memberitahu Rangga soal warna bunga tulip yang selalu ia bawa pulang sesuai dengan perasaannya. Rangga seperti mengenal Kinaya dengan baik.

Rangga masuk ke mobil setelah membeli bunga tulip dari Kang Usman. Kinaya tadi tunggu di mobil.

Kinaya melepas earpods yang ia pakai, setelah Rangga menutup pintu mobil. Ia menatap speechless.

"Kak Rangga kok tau aku pengin bunga tulip hijau?"

Rangga tersenyum. "Kamu ingin awal yang baru, kan setelah kejadian tadi?" Yang dimaksud Rangga adalah kejadian di mana Rangga berusaha menyadarkan teman sekelas Kinaya tentang bahaya bullying.

"Kak Rangga kok tau?" Kinaya bergidik. Rangga seperti peramal saja.

Rangga terkekeh. "Saya sejak awal ketemu kamu, saya udah perhatikan. Maaf, saat kamu lompat ke sungai beberapa waktu lalu, kamu meninggalkan tulip putih, artinya kamu ingin perdamaian sekaligus permintaan maaf, kan?"

Kinaya mengangguk, masih terpukau dengan Rangga.

"Lalu saat kamu ke klinik temui saya, kamu bawa tulip hijau yang artinya kamu pengin awal yang baru. Jangan kaget gitu, Kinaya. Saya cuma sekadar tau arti warna tulip." Rangga menyengir.

Kinaya mengerjap.

"Tapi, saya sebenarnya pengin tau lebih banyak tentang kamu, Kinaya." Rangga menatap intens.

Kinaya jadi salah tingkah ditatap seperti itu.

"Kamu nggak usah ceritain. Biar saya yang cari tau sendiri."

"Kak Rangga kenapa sih?!" desis Kinaya, tertahan. Ia mengacak rambutnya sendiri di meja belajar.

Kinaya menggeleng. "Kak Rangga cuma tau arti warna tulip, kok. Bukan berarti perhatian lebih. Tapi, kenapa belakangan ini Kak Rangga beda?" gumamnya.

Di sela pusing pikirin Rangga, yang dipikirin justru mengirim pesan singkat pada ponsel Kinaya yang baru saja berdenting.

TaranggaAbimana
Malam, Kinaya.
Jangan lupa diminum ya obatnya.
Tidurnya jangan bergadang.
19.40

Kikanaya
Baik, Kak Rangga.
19.40

Sesudah terkirim, pesan itu ditarik kembali oleh Kinaya. Ia merasa tidak nyaman. Awalnya ia menahan diri untuk tidak mengulang hal tersebut, namun rasa cemas ekstrem malah ia rasakan.

Anda telah menarik pesan ini

Kinaya mengirim kembali dengan isi pesan yang sama.

Baik, Kak Rangga.

TaranggaAbimana
Kamu baik-baik aja, kan Kinaya?
19.41

Kikanaya
Gapapa, Kak.
19.41

Sepertinya Rangga sudah membaca pesan yang tadi dan menyadari kejanggalan dalam diri Kinaya,

TaranggaAbimana
Kalau gejala OCD nya muncul, coba terapi mandiri, ya kaya yang saya kasih tau kemarin.
Kamu masih terapi mandiri kan, Kinaya?
19.41

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now