28. Tidak Masuk Akal, Tapi Terasa Nyata

944 149 35
                                    

Halo, selamat Idul Fitri bagi yang merayakan

Siapa yang nungguin cung🙌🏻

Kalian udah baca AU IG TUK belum di ig meliyana.j? Udah up beberapa episode nih🥹 Ramaikan komen ya biar aku cepet up di ig. Follow juga ya biar ga ketinggalan hehe

Oh iya, aku ada spoiler di reels ig tentang cerita ini😏 Bakal ada tokoh baru yang berperan penting, mau tau siapa? Liat aja di ig🙂

Jangan lupa ramaikan vote komen di sini juga ya🫶🏻 Bisa dong tembusin 100 votes+ 500 komen😍

HAPPY READING

28. TIDAK MASUK AKAL, TAPI TERASA NYATA

"Gapapa, Kak. Tadi cuma kena kuah bakso."

"Ya ampun, kok bisa? Udah diobati? Kenapa nggak diperban?" tanya Rangga.

"Nggak sengaja, Kak Rangga. Udah tadi dialiri air sekitar sepuluh menit terus udah di kasih salep juga. Di UKS tadi nggak ada perban." Kinaya tidak menyangka Rangga akan sepanik itu.

"Ya udah, kita ke apotek dulu beli kain kassa, ya. Jangan dibiarkan terbuka lukanya."

"Iya, Kak Rangga."

Rangga bergegas menyalakan mesin mobil kemudian menancap gas dan bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya menuju apotek terdekat.

Hingga mobil Rangga berhenti di depan apotek yang berjarak setengah kilometer dari SMA Binar Cemerlang.

"Kamu tunggu di sini aja," ujar Rangga lembut.

"Iya, Kak." Kinaya memasang earplugs di kedua telinganya sebelum Rangga keluar dan menutup pintu mobil.

Kinaya memperhatikan Rangga dari dalam mobil. Tubuh tinggi tegap Rangga kini memasuki pintu kaca apotek.

Kinaya menatap luka di lengannya yang tidak terlalu besar. Ia menghela napas berat.

"Kak Rangga kenapa selalu baik sama aku? Aku masih nggak ngerti kenapa Kak Rangga bisa suka aku? Kak Rangga terlihat tulus banget, padahal sebelum itu kita nggak kenal." Kinaya melihat Rangga keluar dari apotek dengan kantong plastik berisi salep dan kain kassa di tangannya.

Rangga kembali masuk ke mobil. Setelah itu Kinaya melepas sebelah earplugs.

"Udah saya beli, kita obati di rumah kamu, ya." Rangga tersenyum sambil meletakkan kantong plastik itu di antara joknya dan Kinaya.

"Makasih, ya, Kak Rangga." Kinaya tidak tau harus berucap apa selain terima kasih.

***

Tampak Laras khawatir dengan Kinaya, melihat lengannya yang melepuh.

"Kinaya, tangan kamu kenapa sayang?" tanya Laras, begitu Kinaya berjalan masuk ke dalam rumah disusul Rangga yang sudah mengucap salam terlebih dahulu.

"Kena kuah bakso, Ma. Gapapa, kok cuma luka dikit."

"Ya ampun sayang kok bisa?!"

"Tante nggak perlu khawatir, ya. Tadi, saya dengar dari Kinaya, tangannya udah diobati kok di sekolah. Ini saya beli lagi salep sama kain kassa buat Kinaya."

Kinaya menuju dapur untuk mencuci tangannya.

"Rangga, terima kasih ya Nak. Kamu emang calon menantu idaman Tante banget." Laras menepuk pelan pundak Rangga.

Rangga tersenyum malu hingga matanya menyipit, manis sekali. "Bisa aja, Tante."

Rangga kemudian izin ke dapur untuk cuci tangan juga setelah Kinaya kembali menghampiri mereka di ruang tamu.

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now