18. Cemburu?

1K 152 71
                                    

Halo, ada yang nungguin nggak?

Awas oleng sama Ceilo

Udah nonton trailer Tarangga Untuk Kikanaya belum? Kamu bisa tonton di ig meliyana.j tarangga.abimana kikanaya_kin ya, jangan lupa follow

HAPPY READING

18. CEMBURU?

Rangga sedang menjadi penguntit sekarang. Berjalan dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, serta mata yang setia memandang tajam beberapa meter di depan. Ia mengikuti Kinaya dan Ceilo yang menelusuri mal. 

Kinaya sedari tadi tidak kuasa menahan senyum yang terus terukir. Berjalan berdampingan dengan Ceilo membuat ia terasa seperti mimpi. Jika memang mimpi, tolong jangan bangunkan Kinaya. 

"Kin, mau nonton?" tanya Ceilo.

"Boleh!" seru Kinaya, antusias.

Mereka bergegas ke bioskop yang ada di mal. Rangga masih setia mengikuti diam-diam. 

Kinaya merasa tidak nyaman dengan langkahnya, alias gejala OCD mulai kambuh. Ia merasa harus mengulang langkah. Namun ia tidak mungkin melakukannya karena ada Ceilo di sebelah. Bagaimana ini? Dirinya terus melangkah dengan rasa cemas yang mulai terbesit. 

'Tahan Kinaya, Tahan.' batin Kinaya, sambil memejamkan mata, berharap rasa cemas itu akan hilang. 

'Gapapa, Kin. Gapapa.' batin Kinaya berusaha membuang pikiran obsesinya. 

"Kenapa?" tanya Ceilo mengejutkan Kinaya. 

Kinaya membuka mata menatap Ceilo yang mengernyit. 

"Gapapa," kekeh Kinaya.

"Ya udah yuk masuk." Ceilo dan Kinaya tiba di dalam bioskop. Rangga juga mau tidak mau harus ikut masuk ke bioskop, apalagi kalau tujuan mereka bukan nonton?

Ceilo dan Kinaya mengantre memesan tiket. 

"Nonton yang romance aja kali, ya," usul Ceilo.

Kinaya mengangguk setuju. 

Sementara Rangga tampak gelisah karena tidak tau film apa yang akan mereka tonton. Ia berada di belakang, beberapa selang antrean di belakang Ceilo dan Kinaya. 

Hingga tiba antrean Rangga membeli tiket. Ia tampak berdeham canggung. 

"Selamat sore, film apa yang mau ditonton dan untuk berapa orang?" tanya penjual tiket, perempuan itu.

"Yang tadi sepasang cowok cewek nonton film apa, ya, mbak?" 

"Pasangan yang mana, ya?" tanya penjual tiket, bingung.

Rangga menoleh mencari keberadaan Ceilo dan Kinaya. Tidak lama ia menemukan mereka yang duduk di salah satu kursi tunggu di lorong bioskop. 

"Itu, mbak." Rangga menunjuk mereka. 

Kemudian yang diajak berbincang mengangguk-ngangguk, lalu menyebutkan judul film yang mereka tonton. 

"Itu, mbak. Untuk satu orang." Rangga memilih film yang sama.

"Silakan dipilih tempat duduknya."

Rangga kembali mengerutkan kening. Di mana Ceilo dan Kinaya duduk?

"Mereka duduk di mana mbak?" tanya Rangga, membuat penjual tiket itu penuh tanya yang hanya tertahan di tenggorokan karena merasa bukan haknya bertanya soal itu, meski rasa penasarannya memuncak. 

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora