44. Efek Yang Ditimbulkan

668 78 11
                                    

Halo, ada yang nungguin TUK? 🥹

Jangan lupa vote komen ya, biar moodku makin baik, kemarin mood ancur banget sampai mau next tuh berat 😭

Bantu dong 500+ votes 200+ komen, makasi 🫶🏻

Absen dong emot andalan kalian😍

HAPPY READING

44. EFEK YANG DITIMBULKAN

Tiga hari kemudian, Kinaya sudah merasa lebih baik ketimbang kemarin semenjak terjatuh. Rahangnya kini sudah bisa digerakkan walau masih sedikit nyeri dan bengkak disertai memar. Namun, ia sudah bisa makan seperti biasa. 

Kinaya kini sibuk memijat sekitar telinganya karena merasa ada yang ganjal. Terasa seperti ada sesuatu yang menyumbat pendengarannya. Ia mengerang kecil karena ini benar-benar terasa tidak nyaman. 

"Kok sebelah telinga gue nggak bisa dengar?" monolog Kinaya, sedikit panik sambil membenarkan posisinya di ranjang, ia baru saja terbangun kala cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah kamar Kinaya semakin mengusik tidurnya.

Kinaya berpikir hal ini mungkin efek dari terjatuhnya, mungkin hanya beberapa hari, lalu setelah itu akan kembali normal. 

Kinaya tidak tau apa ia akan ke sekolah kembali hari ini setelah absen tiga hari. Tapi, rasanya malu mengingat wajahnya bengkak sebelah. Tapi, Alyona akan merasa kesepian jika ia tidak sekolah. Bahkan, Alyona sampai ingin bolos karena Kinaya, tapi Kinaya memintanya untuk tetap sekolah. Walau sempat kekeuh tidak mau, tapi Kinaya mengancam akan marah jika Alyona bolos.

***

"Bunda, rotinya udah habis ya?" tanya Liora sambil melahap suapan terakhir roti dengan selai cokelat.

"Iya, sayang. Maaf ya Bunda belum beli., jadi tinggal itu aja." 

Liora mengerucutkan bibir sambil menghela napas. "Padahal, Liora masih lapar."

"Ya udah, kamu makan aja punya Alyona, ya. Dia juga belum makan, tuh," celetuk Nila.

Alyona yang baru tiba di meja makan hendak sarapan pun hanya menatap tidak percaya. Alyona seolah dianggap tidak ada mereka, didukung dengan Liora yang baru saja meludesi sarapan Alyona. 

"Bun, terus Alyona sarapan apa?"

"Kamu bisa minum aja, kan? Bersyukur!" balas Arwan.

"Masih syukur dapat susu!" balas Nila.

Alyona menempati kursi dengan napas tertahan. Ia, ia perlu bersyukur masih bisa minum susu sebagai sarapannya. 

"Bun, kok susu Liora nggak manis, ya? Nggak enak," ujar Liora yang baru saja meneguk susu.

"Tukar sama punya Alyona aja, sayang," balas Nila, lembut.

Liora segera merambas gelas di tangan Alyona yang bahkan belum menyentuh mulutnya. 

"Ra!" sentak Alyona.

"Al, ngalah sama Adek kamu!" seru Arwan.

Alyona menggeram dalam hati, ingin sekali berteriak di depan mereka. Tidak pernah sekali saja mereka tidak mencampakkan Alyona. 

Liora menukar gelas mereka. Namun, suara nyaring memekakkan telinga menggema di ruangan. Gelas berisi susu di tangan Liora baru saja terjatuh dengan sengaja hingga gelas pecah dan susu berceceran di lantai. 

"Ups! Ya, tumpah!" Liora berlagak tidak sengaja. 

"Sori, Al," ujarnya dibuat-buat.

Liora diam, menggelus dada adalah pilihannya. 

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now