29. Sampai Kapan?

813 129 84
                                    

Halo, maaf baru next hehe

Huhu komennya makin dikit mau up jadi malas 😭 Ayo dong jngn siders medergeng please. Ramaikan ya 100 votes 500+ komen🫶🏻

Yang vote komen makin glowing😍

Makasi🥹

Absen dong jam berapa kalian baca ini?

HAPPY READING

29. SAMPAI KAPAN?

"Kinaya kok ganti pakaiannya lama banget, ya? Nggak biasanya kaya gini. Atau mungkin ketiduran di kamar kali, ya? Tante ke kamar Kinaya dulu, ya, Ngga." Laras menyadari sudah setengah jam berlalu Kinaya tidak kunjung kembali. Mungkin saja Kinaya ketiduran karena kecapekan. Ia menepuk pundak Rangga sekali, sebelum akhirnya menuju kamar Kinaya.

"Baik, Tante." Rangga mengangguk sambil tersenyum. Ia akhirnya bersandar di punggung sofa sambil memainkan ponselnya sembari menunggu Laras atau Kinaya kembali.

"Kinaya?" panggil Laras dari luar kamar. Namun ia tidak mendapat sahutan. Jadi, ia memutuskan membuka pintu kamar.

Laras tidak menemukan Kinaya di ruang kamarnya.

"Kinaya?" Laras menuju kamar mandi, pintunya tertutup, Kinaya mungkin di dalam.

"Kinaya, sayang?" Samar-samar Laras mendengar suara tangis Kinaya dari dalam yang langsung membuat ia panik bukan main. Ia langsung berpikir terjadi sesuatu dengan Kinaya di dalam.

"Kinaya?" Laras mendorong pintu kamar mandi yang ternyata tidak dkunci. Ia melihat Kinaya berjongkok di lantai sambil mengerang tertahan di sela tangisan.

"Kamu kenapa, sayang?!" Laras langsung menghampiri Kinaya dan memegang kedua pundak Kinaya. Gadis itu mendongak dengan mata sembab, sedikit terkejut karena tidak menyadari Laras memanggilnya sejak tadi

"Kenapa, nak?" tanya Laras, lagi, karena Kinaya tidak menjawabnya.

Kinaya menggeleng pelan, tanda tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Semakin sulit untuk menjelaskan pada Laras yang kemungkinan akan bingung dibuatnya.

"Berdiri, sayang," pinta Laras.

Kinaya menggeleng lagi, membuat Laras semakin tidak mengerti.

"Kinaya mau naruh gayungnya, Ma. Tapi nggak bisa."

Laras menatap prihatin, ia tidak mengerti maksud Kinaya.

"Kenapa nggak bisa, sayang?" Laras mengelus rambut Kinaya.

Kinaya lagi-lagi hanya menggeleng sambil menatap kosong, ada kelelahan yang tersirat dari tatapan Kinaya.

"Sayang, Mama panggilin Rangga dulu, ya," ujar Laras yang langsung diangguki Kinaya. Setelah itu, Laras bergegas menghampiri Rangga di ruang tamu.

"Rangga, Nak Rangga," panggil Laras yang terdengar panik.

Rangga pun refleks menoleh melihat raut wajah Laras yang khawatir terlihat begitu kental.

Rangga pun menaruh ponsel di meja. Lalu ia beranjak menghampiri Laras.

"Rangga, Kinaya dari tadi jongkok di kamar mandi. Tante nggak ngerti kenapa. Kinaya bilang mau naruh gayung tapi nggak bisa. Rangga, tolong ya Nak, Tante nggak ngerti sama maksud Kinaya."

Laras dan Rangga bergegas ke kamar Kinaya.

"Gapapa, Tante nggak usah khawatir, ya."

Laras menunggu di kamar, sementara Rangga kini menghampiri Kinaya di kamar mandi.

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now