23. Hancur

1K 156 51
                                    

Halo🫶🏻

Siapa yang nungguin TUK?

Hayu spam vote spam komen 500+ 🥹

Absen dong kalian kelas berapa?

Yakin kalian nggak follow ig meliyana.j
Spoiler mulu🫣

AU IG TUK enaknya dipost kapan?

HAPPY READING

23. HANCUR

Kinaya nyaris tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Oksigen di sekitarnya seoalah menipis. Dadanya terasa sesak, seperti ada yang menyumbat saluran pernapasannya. Begitu melihat seorang lelaki yang jelas ia kenal siapa, Ceilo. Bersama seorang gadis yang sedang memegang bunga tulip pilihan Kinaya ketika pulang sekolah tadi.

Mereka sedang berpelukan dengan erat. Semakin erat pelukan mereka, semakin remuk hati Kinaya. Tanpa disadari, air matanya memupuk di kelopak, mungkin akan menetes saat ia berkedip.

Pikiran Kinaya mulai tidak karuan. Ia juga tidak mengerti dengan semua ini. Ia sempat berpikir bahwa Ceilo akan menyatakan perasaan padanya. Namun, harapannya pupus. Nyatanya Ceilo menyatakan cinta ke gadis lain. Gadis yang juga membekas di hati Kinaya, gadis yang pernah membuat Kinaya depresi. Itu Cheryl.

Kaki Kinaya seakan memaku dan tidak dapat bergerak, ia ingin segera bergegas dari tempat itu. Namun seolah ada sesuatu yang menahannya, ia ingin mendapat penjelasan.

Mereka menoleh, menyadari kehadiran Kinaya. Bahkan, Ceilo masih bisa tersenyum manis. Wajahnya berseri-seri, menunjukkan betapa bahagianya dirinya saat itu.

Ceilo kini melangkah mendekati Kinaya. Kaki Kinaya tidak sanggup menopang berat badannya sendiri. Ia tidak bisa menahan diri untuk berdiri dengan jarak dekat dengan Ceilo.

"Kin, thanks," ujar Ceilo.

Kinaya terdiam, hanya menatap Ceilo penuh tanya. Apa maksud Ceilo selama ini?

"Thanks selama ini udah bantu gue," lanjut Ceilo.

"Bantu?" Kinaya menahan suaranya yang sedikit bergetar.

"Lo udah bantu gue, jadi deket sama Cheryl."

Kinaya menggeleng, ia tidak pernah melakukan itu.

"Maksud lo apa Ceilo?" Kinaya menahan air matanya agar tidak merembes. Kepala Kinaya terasa pusing dengan semua ini.

Ceilo menyengir.

"Kemarin lo bilang sama gue waktu di perpus, cewek bakal baper kalau gue deketin."

Ya, Kinaya ingat, tidak mungkin lupa.

"Jadi lo bukan baperin gue?" Sial, kenapa Kinaya melontarkan pertanyaan sepercaya diri itu?

"Emang pernah gue bilang suka sama lo?" tanya Ceilo, kejam.

Ada ribuan pisau yang seolah menancap di hati Kinaya. Menyayat meninggalkan bekas goresan yang dalam. Perih.

"Terus kenapa lo deketin gue? Lo temenin gue ke kelas? Lo ajak gue ke mal?" Kinaya bertanya karena butuh jawaban, walau ia tau risikonya.

Ceilo tersenyum smirk.

"Gue temenin lo ke kelas, cuma buat lihat Cheryl dari luar." Jawaban yang membuat Kinaya ternganga.

"Gue ajak lo ke mal, cuma biar tau apa yang cewek mau kalau di mal."

Remuk.

Kinaya diam. Pikirannya masih berkecamuk tak karuan.

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now