38. Keraguan Kinaya

684 110 215
                                    

Halo, nungguin ga?

Please banget bantu 500+ votes 200+ komen dong, part kemarin komentarnya dikit😭

Makasih banget🌷

HAPPY READING

38. KERAGUAN KINAYA

"Kamu masih mau berteman sama orang yang punya anxiety?" tanya Alyona, sontak membuat Kinaya tertegun.

Kinaya terkejut mengetahui hal itu. Namun, sedetik kemudian senyumnya terukir di wajah dengan tulus. "Kenapa nggak?"

Alyona tidak menyangka dengan respon Kinaya. Apa Kinaya benar-benar tulus ingin berteman tanpa mempermasalahkan kekurangannya? Mata Alyona kini berkaca-kaca.

"Serius?"

Kinaya mengangguk, kemudian ia merengkuh Alyona dari samping. Alyona bisa merasakan nyamannya pelukan Kinaya, yang belum lama ia kenal. Apa kali ini semuanya tidak akan seperti yang dulu Alyona alami? Apa Alyona mendapatkan seorang teman kali ini?

"Kamu nggak akan sendiri lagi, Al."

Ucapan Kinaya kian membuat Alyona mengeratkan pelukannya sambil terpejam. Baru kali ini ia merasa ada tempat untuk bersandar. Bahu yang seakan membantunya menopang beban hidup.

"Aku pikir semua orang tua bisa menyayangi anaknya seperti orang tua ku menyayangiku. Nyatanya ada yang tidak seberuntung itu," batin Kinaya sambil terus mengelus pundak Alyona, berusaha menyalurkan kenyamanan dan kepercayaan.

Setelah beberapa saat kemudian, Kinaya melepaskan pelukannya sambil tersenyum.

"Masuk kelas, yuk. Nanti kamu ketahuan guru lagi," ajak Kinaya.

"Kamu aja, deh."

"Kenapa?"

"Aku lagi nggak minat ngapa-ngapain."

"Hm, ya udah deh kalau gitu. Aku balik ke kelas, ya. Soalnya tadi cuma izin ke toilet."

Alyona mengangguk.

"Jangan bolos terus, Al," ujar Kinaya, terkekeh.

Alyona tertawa kecil. "Iya."

Kinaya beranjak kemudian melangkah menjauh, namun belum sampai ke pintu rooftop, ia mengulang langkahnya. Hal itu membuat Alyona mengernyit.

"Kenapa?"

Kinaya menoleh ke belakang. Ia tersenyum tipis. "Aku juga punya OCD."

Setelah mengungkapkan itu, Kinaya buru-buru turun dari rooftop. Menyisakan Alyona yang terdiam sambil mengerjap dan mencerna apa yang diucapkan Kinaya.

***

Sepulang sekolah Kinaya dan Alyona mampir ke toko bunga Kang Usman.

"Kang, kenalin, nih teman baru aku, namanya Alyona."

Kang Usman keluar dari dalam. "Eh, Kinaya. Oh, teman barunya? Halo, Alyona."

"Halo, Kang."

"Jangan heran kalau Kinaya akrab sama saya. Emang sering beli bunga tulip di sini anaknya," kekehnya.

Alyona hanya tersenyum menanggapinya.

Kinaya mengangguk pada Alyona. Ia kemudian meraih setangkai bunga tulip oranye yang berarti keberuntungan. Ia merasa beruntung bisa berteman dengan Alyona.

"Al, kamu langsung pulang ke rumah?" tanya Kinaya.

"Nggak." Alyona tersenyum kecut.

"Aku jarang pulang ke rumah sebelum langit gelap. Pulang ke rumah atau nggak pulang pun sama aja, Kin. Ayah dan Bunda selalu marah. Jadi lebih baik ngundur waktu untuk pulang."

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Where stories live. Discover now