22. Rangga Kenapa?

1K 147 40
                                    

Halo, yang mau gabung gc wa medermate bisa dm ig meliyana.j ya🫶🏻

Mana yang nungguin nih?

Mulai berasap nih part😂

Jangan lupa vote komen 💗

Setuju ngga kalau aku bikin AU Tarangga Untuk Kikanaya di ig?😏

HAPPY READING

22. RANGGA KENAPA?

Kinaya membuka pintu ruangan psikiatri, masih dengan seragam sekolahnya. Ruangan yang serupa, tapi dengan dokter yang berbeda. Aroma di ruangan Gavin juga berbeda, ini aroma Jasmine. Ia menutup pintu. Lalu disambut ramah oleh Gavin.

"Halo, Kinaya. Apa kabar kamu?" tanya Gavin dibalik meja kerjanya.

Kinaya tersenyum menyahut sapaan Gavin. "Baik."

"Silakan duduk, Kin."Gavin mempersilakan Kinaya untuk duduk di kursi seberangnya.

Kinaya mengangguk kemudian menempati kursi itu.

"Mulai hari ini sama saya, gapapa, ya? Kamu nggak keberatan, kan?" tanya Gavin.

Gavin bisa membaca ekspresi Kinaya. Seperti yang Rangga bilang, seperti ada kekecewaan di matanya.

"Gapapa, Dok."

"Panggil Kak, aja kaya kemarin gapapa kok. Santai aja sama saya, Kin."

"Iya, Kak," kekeh Kinaya, canggung.

"Saya senang loh dengar dari Rangga kalau kamu udah merasa baikan. Kamu perempuan kuat, Kin. Selangkah lagi kamu pasti bisa pulih total. Tapi kamu harus yakin, ya?" ujar Gavin

"Iya, Kak Gavin."

"Kalau saat ini gimana? Apa yang paling menganggu kamu?"

"Kadang juga masih cemas aja, Kak. Masih juga pengin ngulangi sesuatu yang aku lakukan, tapi udah lumayan bisa aku tahan. Sama gejala Misophonia aja, Kak, ganggu banget. Aku jadi nggak tahan kalau dengar suara tertentu."

"Gejala Misophonia masih belum berkurang?"

Kinaya menggeleng. "Kayanya, dikit doang, Kak. Cuma gejala OCD aku aja yang baru bisa aku atasi, itu juga cuma sedikit. Kadang masih ngulang kalau rasa cemasnya kian menjadi."

"Gapapa, Kin. Untuk bisa pulih butuh proses. Saya akan bantu kamu. Nggak usah khawatir, ya. Kita berjuang sama-sama."

"Kemarin Rangga udah sempat kasih resep, kan?"

"Udah, Kak."

"Untuk berapa lama obatnya?"

"Sebulan, Kak."

"Ya udah, nanti kalau udah hampir habis, kabari ya. Biar saya kasih resep lagi. Kita coba lihat dulu perkembangan sebulan ke depan. Apa saya perlu ganti resep atau tidak. Jadwal kamu ke sini seminggu dua kali, ya, Kin."

"Baik, Kak."

***

Kinaya membuka pintu kamarnya dari dalam, mengintip Rano dan Laras yang sedang berbincang riang di ruang tamu. Ia jadi ragu untuk menceritakan masalahanya. Ia tidak rela melenyapkan tawa mereka. Ia kembali menutup pintu kamarnya sambil bersandar di ambang pintu.

"Nggak nyangka bakal seberat ini mau ngomong ke Papa dan Mama."

Kinaya bimbang. Di sisi lain ia tidak mungkin menyembunyikan tentang ini. Mereka berhak tau kondisi mental Kinaya. Tapi ini tidak semudah yang dipikirkan.

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang