50. Simulasi Rumah Tangga

638 73 3
                                    

Halo, ada yang nungguing ga?

Yang mnta part isi baper doang, nih aku kasih 😂

Jangan lupa vote sama spam komen 🥹

Awas kamu baper terjungkal

HAPPY READING

50. SIMULASI RUMAH TANGGA

"Masa aku tinggalin kamu di rumah sendirian? Kamu ikut aja ke rumah Kak Rangga," rengek Kinaya. 

"Nggak, ah. Aku gapapa di rumah sendiri, aku jagain rumah kamu, masa aku jadi nyamuknya kalian?" Alyona memberengut. 

Kinaya menggoyang lengan Alyona, dengan wajah memelas. Ia jadi tidak enak hati dengan Alyona jika meninggalkannya sendirian. Sementara ia dan Laras diajak menginap di rumah Rangga hingga esok, Minggu. Padahal Rangga dan Mia tidak keberatan jika Alyona ikut menginap, tapi Alyona sendiri yang tidak mau.

"Udah, sana, Kin, ditungguin Mama kamu sama Kak Rangga tuh di depan," ujar Alyona sambil mengarahkan dagu ke arah pintu keluar. Di mana Laras sedang berbincang dengan Rangga di teras.

Kinaya mengerucutkan bibir kesal. Alyona tidak bisa dipaksa. Dengan berat, ia melangkah keluar dengan ransel di punggungnya yang berisi pakaian dan keperluannya selama satu malam.

Mereka saling melambai, mereka masuk ke mobil kemudian mobil pun melaju menjauh. Alyona hanya tersenyum tipis. 

***

Tiba di rumah Rangga, Mia menyambut mereka dengan senang hati. Disusul Olaf yang menyundulkan kepala ke kaki Rangga kemudian Kinaya. 

"Meow!"

Kinaya menyalim Mia, kemudian menunduk mengelus kepala Olaf dengan gemas. "Kangen Olaf, lama nggak ketemu Olaf," ujarnya.

Rangga terkekeh dengan tingkah manis Kinaya.

Mia dan Laras asyik bercengkerama sambil berjalan masuk lebih dalam ke rumah. Sementara Rangga menemani Kinaya yang masih bermain dengan Olaf yang seolah tidak ingin lepas dari Kinaya. 

"Kinaya, sini ransel kamu saya bawa," ujar Rangga sambil mengambil ransel yang masih berada di punggung Kinaya. 

"Eh?" Kinaya beranjak saat ranselnya sudah diambil Rangga.

"Aku aja, Kak." Kinaya hendak mengambil balik, tapi dijauhkan oleh Rangga.

"Kamu calon istri saya, Kinaya, jadi biar saya aja," ujar Rangga.

Kinaya refleks memalingkan wajah, menyembunyikan rona wajah dari Rangga. Salah tingkah, malu, bercampur menjadi satu. 

"Aw!" Kinaya refleks memajukan posisi tubuhnya, karena Olaf baru saja menggigit kaki Kinaya tanpa alasan. 

Rangga dengan sigap menangkap lengan Kinaya, yang tampak seperti berpelukan. 

"Olaf, mulai kamu, ya?" marah Rangga, pura-pura.

"Suka gigit dari kemarin," celetuk Kinaya.

"Mungkin Olaf mau saya peluk kamu," kekeh Rangga, menggoda.

"Ih, Kak Rangga apa sih?!" Kinaya memukul pelan dada bidang Rangga.

"Jadi nggak mau dipeluk? Hm?"

Kinaya menunduk dalam karena wajahnya terasa kian memanas. 

"Lucu banget kamu, Kinaya." Rangga memeluk erat Kinaya yang menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rangga. 

"Meow!" Olaf menggeong kemudian menjauh dengan ekor yang bergerak indah.

Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon