Part 10

21 3 0
                                    

•───────◐◑❁❁❁◐◑───────•

Di dalam mobil, Melda tampak fokus menyetir. Sementara Monika terdiam sambil menatap jalanan yang dilalui mobil. 

"Bu Monika, kita makan malam dulu di restoran terdekat, ya," ucap Melda.

Monika menoleh pada Melda lalu mengangguk. "Iya, Bu."

"Saya yang traktir," kata Melda seraya tersenyum kecil.

"Bagaimana kata Mbah dukun?" tanya Monika.

"Saya enggak kena santet, tapi Mbah dukun bilang, ada makhluk yang selalu mengikuti saya ke mana pun saya pergi. Saya khawatir tentang itu," jawab Melda.

"Berarti Syera tidak salah?" tanya Monika.

Melda tidak segera menjawab. Ia tersenyum kaku. "Saya akan meminta maaf padanya."

Mobil Melda berhenti di sebuah restoran. Tidak banyak pengunjung yang datang, jadi ada banyak kursi yang kosong.

Melda dan Monika masuk ke dalam dan duduk di salah satu bangku. Melda melihat-lihat hidangan di buku menu yang tersedia di meja.

Seorang pelayan menghampiri mereka. "Selamat malam, selamat datang di restoran kami, Kakak. Ingin pesan menu apa?"

"Saya pesan spaghetti dan chicken, minumannya jus alpukat," kata Melda.

"Okay." Pelayan menuliskan pesanan Melda.

"Bu Monika mau pesan apa?" tanya Melda.

"Samakan saja dengan pesanan Bu Melda," sahut Monika.

"Dua porsi, ya," kata Melda pada pelayan.

"Baik, Kak, selamat menunggu." Pelayan pun melenggang pergi.

Ponsel Melda berdering. Ia memeriksanya, ternyata ada panggilan yang masuk dari Yusar.

"Bu Monika, sebentar, ya. Saya mau mengangkat telepon dulu," ucap Melda.

Monika mengangguk.

Melda beranjak dari kursi kemudian keluar dan mengangkat telepon dari suaminya itu. Ia tidak akan bisa mendengar suara Yusar jika berada di dalam restoran, karena lagu diputar dengan volume yang cukup keras di dalam restoran.

"Halo, Mas?"

"Kamu ke mana? Kok, jam segini belum pulang?" tanya Yusar dari seberang sana.

"Aku lagi ada urusan. Aku enggak sendirian, kok. Aku sama Bu Monika," kata Melda.

"Bu Monika?"

"Iya, Bu Monika, teman SMA kamu, Mas. Masa kamu lupa. Kalau kamu enggak percaya, aku kasih teleponnya, nih, biar kamu ngomong sama dia secara langsung," ucap Melda.

Yusar kembali bersuara, "Tapi, suami Bu Monika bilang, Bu Monika sudah pindah ke sekolah lain sejak beberapa hari yang lalu."

Melda terdiam sejenak ketika mendengar ucapan suaminya. Sesaat kemudian ia tertawa. "Apa yang Mas bicarakan? Jelas-jelas dia di sini bersamaku."

"Jadi, sebenarnya kamu lagi sama siapa? Jangan berbohong!" gerutu Yusar.

Melda berbalik melihat ke dalam restoran. Ia tidak melihat keberadaan Monika di sana. Melda melihat pelayan yang tadi menghampirinya sedang berbisik-bisik dengan pelayan lainnya sambil menatap ke arahnya.

"Melda?!"

"Sebentar, Mas." Melda mengakhiri panggilannya secara sepihak. Ia mencari nomor Monika di kontaknya. Setelah ketemu, Melda menelpon nomor tersebut. Tapi, tidak diangkat.

MALEVOLENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang