Part 33 (FLASHBACK)

10 3 0
                                    

•───────◐◑❁❁❁◐◑───────•

Syera menghela napas berat. Ia keluar dari kelas dan berjalan gontai di koridor yang sudah kosong. Jam tangannya menunjukkan pukul 5 sore.

Ketika berbelok di koridor, Syera terkejut melihat Jamal, yaitu tukang kebun sekaligus penjaga sekolah, memasuki kamar mandi siswi.

Syera segera bersembunyi di balik dinding. Ia mengintip dari balik dinding.

Tak lama kemudian, Jamal keluar dari kamar mandi siswi sambil membawa sesuatu di tangannya, yaitu beberapa kamera kecil yang mirip dengan kamera tersembunyi yang ditemukan Syera sebelumnya. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan merekam itu.

Jamal berlalu pergi dengan wajah sumringah.

Syera memakai masker. Ia juga menutupi pin nama di seragamnya dengan selotip kemudian ia memasuki kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Ia mencari kamera tersembunyi di dalam kamar mandi.

Sekitar 6 buah kamera ia temukan. Jadi, Jamal mengambil kamera yang sudah merekam dalam jangka waktu yang ia tentukan kemudian memasang kembali kamera baru untuk merekam.

Syera membawa semua kamera itu dan memasukkannya ke dalam kantong kresek hitam. Ia keluar dari kamar mandi sambil membuka maskernya.

Syera berniat melaporkan hal tersebut pada kepala sekolah, tapi langkahnya terhenti kala mendengar suara napas menderu, seperti seseorang yang terkena asma. Syera yang mendengar itu langsung mencari ke sumber suara.

Ternyata suaranya berasal dari kamar mandi terbengkalai di dekat ruang BK.

Sebagai siswi yang sudah 3 tahun berada di SMA Cita Nusa, tentu Syera sudah tahu dengan cerita horor tentang kamar mandi tersebut yang sudah menyebar di sekolah. Syera yang awalnya khawatir dan kasian, kini memilih untuk melanjutkan langkahnya pergi dari sana.

Sosok gadis berseragam SMA itu berdiri di ambang pintu dengan tatapan tertuju ke punggung Syera.

Syera sudah sampai di ruang kepala sekolah. Ia mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban. Pintunya juga terkunci. Sepertinya Edwin sedang tidak ada di ruangannya.

"Nyari Pak Edwin, ya, Non?"

Syera terlonjak kaget mendengar suara berat itu. Ia menoleh, ternyata Jamal. Syera segera menyembunyikan kantong kresek di tangannya ke balik punggungnya.

"I-iya, Pak Jamal. Pak Edwin ke mana, ya?" tanya Syera gugup. Keringat dingin mengalir dari dahinya.

Jamal mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Pak Edwin sudah pulang. Lagipula ini sudah sore. Semua guru dan murid juga sudah pulang. Non ngapain di sini?"

"Oh, begitu, ya?" Syera tersenyum kaku.

Jamal berjalan mendekatinya.

"Kalau begitu, saya pulang saja." Syera segera berlalu pergi.

Jamal menatap punggung Syera dengan tatapan curiga.

Syera duduk di bangku depan SMA Cita Nusa. Ia menunggu taksi yang lewat. Perhatian Syera teralihkan pada Jamal yang keluar dari SMA Cita Nusa dan berjalan ke gang di samping bangunan SMA.

Karena penasaran, Syera membuntutinya sambil membenarkan maskernya.

Ternyata Jamal memasuki sebuah rumah sederhana di gang tersebut. Syera mengintip dari jendela yang kusam. Jamal memasuki ruangan lain. Syera mencari jendela dari ruangan yang dimasuki oleh Jamal. Ia menemukannya. Sama saja, jendelanya kusam sepertinya tidak pernah dibersihkan.

Syera pun mengintip dari sana. Ternyata itu adalah kamar Jamal. Ada komputer bekas di dalam rumah itu. Syera mengernyit.

Jamal memasukkan flashdisk dan menonton sebuah video di komputer itu. Ternyata itu adalah video rekaman dari kamera tersembunyi di kamar mandi.

MALEVOLENCEWhere stories live. Discover now