Part 34 (FLASHBACK)

8 1 0
                                    

•───────◐◑❁❁❁◐◑───────•

Di hari Minggu siang. 

Zahra dan Maria menjenguk Ranti. Mereka membawa buah-buahan dan makanan sehat.

Ranti tersenyum kecil. "Kenapa kalian repot-repot membawa semua itu?"

"Ini tidak banyak, tapi semoga bermanfaat buat Tante," kata Zahra.

"Tante, cepat sembuh, ya," kata Maria.

Ranti mengangguk. "Terima kasih, ya, Maria, Zahra."

"Sama-sama, Tante."

Zahra dan Maria pun berpamitan. Syera mengantar kedua sahabatnya itu sampai ke depan rumah.

Kebetulan Bastian datang. Ia menghentikan motornya di pelataran rumah.

Zahra dan Maria saling pandang. Mereka menoleh ke arah Syera seolah meminta penjelasan.

"Ada apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Syera yang tidak peka dengan pertanyaan tersirat dan kedua temannya itu.

"Aku ada tugas kelompok dengan Syera," celetuk Bastian yang seolah mengerti dengan apa yang ada di pikirkan Zahra dan Maria.

"Tugas kelompok? Tapi, kamu tidak satu kelas dengan kami. Memanya ada tugas kelompok apa?" tanya Maria yang terlihat kebingungan.

Bastian terdiam untuk sesaat. Tampaknya ia tidak tahu kalau Maria dan Zahra teman sekelasnya Syera.

"Ini tugas kelompok lintas kelas," ucap Syera dengan konyolnya.

"Tidak masuk akal. Kalian pacaran, ya?" tanya Zahra dengan tatapan penuh selidik.

"Jangan su'udzon," sahut Syera.

Maria menggandeng lengan Zahra. "Kalau begitu, kami pulang, ya."

Kedua perempuan itu pun berlalu pergi dan menyetop taksi.

"Ayo, kita pergi," kata Bastian.

"Lain kali jangan sembarangan membuat alasan," gerutu Syera.

"Memangnya kenapa kalau kita dikira pacaran? Kan, kita memang cocok," celetuk Bastian.

"Cocok apanya? Aku mau bilang sama Mama dulu sebelum pergi," kata Syera.

Bastian akan turun dari motornya.

"Kamu mau ngapain?" tanya Syera.

"Aku juga mau izin sama mama kamu," jawab Bastian.

"Enggak usah, tunggu di sini." Syera berlalu masuk ke rumahnya.

"Anak yang berbakti." Bastian tersenyum kecil.

Tak lama kemudian, Syera kembali.

"Kaki kamu masih sakit?" tanya Bastian.

"Sudah mendingan, kok. Semalam Bibi memijitnya," jawab Syera.

Mereka pun pergi ke kantor polisi dengan membawa semua bukti yang ada. Dengan begitu, polisi akan menyelidikinya. Mereka mempersilakan Syera dan Bastian pulang. Mereka berjanji akan menghubungi Syera dan Bastian kalau ada kabar terbaru tentang kasus yang mereka laporkan itu.

Dengan bukti tersebut, polisi memanggil Jamal ke kantor polisi. Awalnya Jamal membantah tudingan yang sudah terbukti itu. Tapi, polisi tidak mendengarkannya. Dan akhirnya, Jamal masuk penjara lagi.

Keesokan harinya, Syera pergi ke sekolah seperti biasa. Ia terkejut melihat Jamal yang masih bekerja di SMA Cita Nusa. Padahal semalam polisi sudah memberitahunya kalau Jamal sudah ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.

MALEVOLENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang