[8] - Gift⚠️

1.4K 124 25
                                    

⚠️Peringatan : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

⚠️Peringatan : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Se-selamat ulang tahun, A-Adelya ...." lirih Sheina menunduk takut dengan Adelya yangduduk di hadapannya.

"Hm? Apa kau sudah menyiapkan sesuatu untukku?" tanya Adelya menaikkan sebelah alisnya tertarik. Sheina hanya diam tanpa menjawab, dia tidak tahu apa-apa. Semuanya berawal dari Desti yang menyuruhnya mengucapkan selamat ulang tahun pada Adelya.

"Tentu ada, dong." sahut Maya tersenyum miring, dia menendang bagian belakang lutut Sheina membuat gadis itu langsung jatuh bersimpuh. Mira, Desti dan Lida mulai membongkar barang-barang pada kantong plastik berwarna hitam.

Lida memberikan topi ulang tahun pada Adelya, sedangkan Mira dan Desti mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat kue. "Nah, sekarang waktunya menghidangkan kue pada yang berulang tahun." seru Lida tersenyum lebar.

"Pertama, hal paling dasar dalam membuat kue adalan telur." jelas Mira melemparkan beberapa telur mentah yang sudah busuk pada Sheina. Sekitar lima telur busuk pecah mengotori kepala dan bahunya, Sheina hanya diam dengan kepala yang tertunduk.

"Selanjutnya, tepung terigu dan bubuk coklat!" seru Desti menuangkan sebungkus tepung terigu pada Sheina, lalu bergantian Lida menutupi tepung putih tersebut dengan bubuk coklat.

"Maya, apa kau tidak bergabung dengan mereka?" tanya Adelya menoleh ke belakang di mana Maya tengah merekam tindakan mereka semua.

"Tidak, tugasku cuman mengabdikan setiap momen kalian bersama Sheina." tolak Maya tersenyum miring di balik ponsel yang dia pegang. Adelya mengedikkan bahunya tidak peduli dan akhirnya melihat Sheina di hadapannya.

"Terakhir, mentega putih untuk menghiasnya." ujar Mira menyeringai, dia mengeluarkan mentega putih berbentuk kotak itu dan menempelkannya pada kepala Sheina. "Jangan sampai jatuh, Sheina. Jika tidak kau akan tahu akibatnya, tegakkan tubuhmu." perintah Mira membuat Sheina langsung menegakkan tubuhnya.

Dia menatap Adelya yang duduk di hadapannya dengan kedua mata yang berlinang, Sampai kapan aku harus bertahan dengan ini semua?

"Tada!" seru Lida begitu Mira selesai menempelkan mentega yang lengket itu di kepala Sheina. "Kue ulang tahun akan kurang jika tanpa lilin," kata Lida menancapkan lilin berangka 18 pada mentega tersebut.

"Hei, kalian membuatnya terlihat lebih konyol daripada badut." sahut Maya tertawa melihat penampilan Sheina, dia berjalan mendekat dan mulai merekam dari dekat. Dia merekam dari atas hingga bawah, dari depan, samping hingga ke bagian belakangnya, tanpa terkecuali.

Mereka semua tertawa senang seolah-olah telah melihat pertunjukan badut yang paling lucu di dunia dan Sheina mulai menangis. "Oke, saatnya tiup lilin." ujar Desti mengambil korek di meja dan mulai menyalakan api pada lilin di kepala Sheina.

Who is She? [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें