[23] - Meriam

960 90 11
                                    

Tring ring ring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tring ring ring

Sheyna melirik ke arah ponselnya yang menyala menandakan panggilan suara masuk, dia meletakkan pulpen dan meraih ponselnya. Lalu, dia menggeser ikon hijau untuk mengangkat panggilan.

"Halo?"

"Bisakah kita bertemu?"

Sheyna menatap map coklat di hadapannya, kemudian dia menghembuskan napas panjang. "Baiklah, aku akan menemuimu." jawab Sheyna langsung memutus panggilan secara sepihak. Dia membereskan mejanya dan bangkit dengan membawa map coklat tadi.

Sekretarisnya langsung menyambutnya begitu dia keluar dari ruangannya, "Anda ingin ke mana, Nona?"

"Aku akan menemui Chandra, lanjutkan saja pekerjaanmu." jawab Sheyna langsung diangguki sekretarisnya.

Sheyna berjalan menuju parkiran, lalu dia masuk ke mobil sport hitam miliknya dan mengendarainya menuju Firma Isl, tempat Chandra bekerja. Sheyna mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, sesekali dia melirik ke arah map coklat di sampingnya.

Tak lama kemudian, Sheyna sampai di parkiran Firma Isl. Dia turun dari mobilnya sambil membawa map coklat tersebut, lalu dia berjalan masuk hingga menemui salah satu orang yang bekerja di sana. 

"Permisi, saya ingin bertemu dengan Chandra Aras. Saya sudah membuat janji sebelumnya, Sheyna Ferin." kata Sheyna sembari tersenyum ramah.

Wanita di hadapannya mengangguk dan langsung mengarahkan Sheyna menuju ruang kerja Chandra. Sheyna melihat-lihat sekitarnya dan mereka sampai di depan ruangan Chandra.

"Silahkan masuk, Nona." kata wanita itu ramah dan pergi meninggalkannya.

Sheyna mengetuk pintu sejenak, lalu dia membuka pintu tersebut menampakkan sesosok pria yang mengenakan kacamata dengan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Pria itu, Chandra, mendongak melihat siapa yang tengah membuka pintu ruangannya.

Kedua matanya membelalak terkejut, dia buru-buru bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Sheyna untuk menyambutnya. "Ah, kau sudah sampai. Tunggu sebentar, maaf ruanganku sangat berantakan ...." ujar Chandra sembari membereskan beberapa kertas yang menumpuk di sofanya.

"Tidak apa-apa, kau pasti sibuk. Aku hanya sebentar di sini" balas Sheyna tersenyum tipis. Sheyna mendudukkan dirinya di sofa sembari mencermati ruang kerja Chandra, seorang pengacara yang terkenal.

Chandra mengangguk dan kembali membuka mulutnya, "Kau ingin minum teh atau ko—ah, aku tidak memiliki teh."

"Aku hanya sebentar, tidak perlu rep—"

"Segelas." potong Chandra membuat Sheyna terdiam.

"Hanya segelas, setidaknya habiskan segelas saja." imbuhnya menatap Sheyna sendu.

Sheyna menatapnya datar, lalu menghembuskan napas panjang. "Oke, segelas saja, kopinya jangan terlalu manis." ujar Sheyna cepat membuat Chandra mengangguk antusias dan berjalan menuju mesin minumannya.

Who is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang