[53] - Hasil dari akhir, bukan terakhir

1.9K 114 8
                                    

⚠️MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN TEKNISI, KATA ATAU URUTAN DALAM SIDANG YANG MENYANGKUT HUKUM, HARAP UNTUK TIDAK MENGAMBIL HATI DAN SAYA TETAP MENERIMA MASUKAN MENGENAI PERSIDANGAN🙏🏻

Hakim membacakan keputusannya, "Terdakwa, Adelya Veneranda Horm, akan diadili atas tindak pidana pembunuhan berencana, korupsi, penyuapan, pencemaran nama baik, perundungan dibawah umur, kekerasan serta penyeludupan senjata api, terpidana penjara ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hakim membacakan keputusannya, "Terdakwa, Adelya Veneranda Horm, akan diadili atas tindak pidana pembunuhan berencana, korupsi, penyuapan, pencemaran nama baik, perundungan dibawah umur, kekerasan serta penyeludupan senjata api, terpidana penjara seumur hidup dengan denda sebesar ...."

Setelah menjabarkan keseluruhan tindak pidana yang dilakukan Adelya, menetapkan hukumannya penjara seumur hidup yang dimana pastinya dia tidak mendapatkan pengurangan waktu tahanan, dan palu diketuk sebanyak tiga kali menandakan keputusan hukum telah bulat, serta tidak dapat diganggu gugat.

Hidup Adelya pun berakhir pada keputusan itu.

"Sialan kalian semua ...aku akan membalasnya ...." gumam Adelya diselimuti amarah.

Chandra memandangnya, "Usaha sia-sia, Adelya. Lebih baik kau diam dan renungkan seluruh perbuatanmu selama ini, sesali tindakanmu."

Adelya mendongak dan menggebrak meja penuh amarah, "Aku harusnya membunuhmu lebih dulu!"

Chandra hanya diam di posisinya hingga petugas polisi menahan Adelya yang meraung histeris, beberapa orang meninggalkan ruang sidang, menyisakan Chandra, Sheyna dan jaksa yang bertugas. Jaksa tersebut berjalan mendekati Chandra dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, dia tersenyum tipis.

"Lain kali jangan memintaku menang hanya karena kau terpaksa kalah lebih dulu, kau benar-benar melukai harga diriku sebagai jaksa. Untuk pertama kali dalam sejarah seorang jaksa mendapatkan bukti-bukti dari pengacara lawannya." kata jaksa tersebut membuat Chandra tersenyum.

"Maafkan ketidaksopananku, tapi terima kasih karena telah membuatnya diadili begitu berat. Karena kau juga membantuku menyelesaikan utang hidupku ...." balas Chandra menjabat tangan jaksa tersebut.

"Sheina Isla, korbannya yang bunuh diri itu, kan?"

Pergerakan Sheyna terhenti, dia menahan dirinya untuk berdiri dari kursinya. Chandra melirik sekilas ke arahnya dan beralih kembali pada jaksa tersebut, ia mengangguk. "Ya, itu dia." jawab Chandra diangguki jaksa tersebut, dia pamit undur diri meninggalkan Chandra dan Sheyna.

Chandra segera mendekatinya, "Semuanya sudah berakhir, kan? Sesuai keinginanmu? Apa aku melakukan tugasku dengan baik?"

"Ya, kau melakukannya dengan baik, Chandra. Aku yakin Sheina pasti sedang tersenyum sekarang karena usahamu selama ini. Tapi bagiku, ini hanyalah hasil dari akhir, bukan yang terakhir. Aku tidak melepaskannya semudah itu ...." jawab Sheyna bangkit dari duduknya, dia menyapirkan tas selempangnya dan tersenyum.

"Penjara bukan akhir mereka."

WiS?

"Terdakwa, Bian Gerald, diadili atas tindak pidana korupsi sebesar 8 miliar rupiah yang mengakibatkan kerugian besar bagi negara dengan hukuman 15 tahun penjara tanpa pengurangan waktu hukuman dan denda sebesar 1 miliar rupiah."

Who is She? [END]Where stories live. Discover now