[33] - Mata Milik Wanita Itu⚠️

947 75 1
                                    

'Direktur Keuangan Horm diduga hampir memperkosa wanita di Horm Night Club'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Direktur Keuangan Horm diduga hampir memperkosa wanita di Horm Night Club'

'Direktur Keuangan Horm ketahuan hampir memperkosa wanita'

'Direktur Keuangan Horm korupsi lebih dari 5M selama tiga tahun terakhir'

'Direktur Keuangan Horm diduga menjual informasi perusahaan pada perusahaan lawan'

Fernando mengepalkan tangannya penuh amarah saat menonton berita-berita yang memenuhi televisi pagi ini. "Tidak hanya korupsi, tapi menjual informasi perusahaan? Memangnya sekurang apa gajinya??" teriak Fernando geram dengan rahang yang mengeras.

"Panggil Adelya segera! Karena dia membuatku mempercayai bajingan busuk itu sekarang perusahaan mengalami kerugian besar!" perintah Fernando dengan intonasi nyaring nyari memekakkan telinga bagi yang mendengarnya.

"Ba-baik, Pak!" balas sekretarisnya menunduk hormat dan segera berlari keluar dari ruangan Fernando.

WiS?

Adelya terus-menerus meneguk alkohol di gelasnya berusaha merendam amarah dalam dirinya, sedangkan Maya, Desti dan Mira hanya diam membiarkannya menghabiskan botol-botol alkohol di meja.

"Ke mana Lida? Kenapa wanita sialan itu lama sekali?" tanya Adelya dingin dengan rahang yang mengeras sembari mengeratkan cengkramannya pada gelasnya.

"Di-dia tidak membalas pesanku ...." jawab Desti gugup.

"Dia juga tidak mengangkat teleponku," imbuh Mira membuat Adelya menggertakkan giginya.

Semuanya terdiam, baru kali ini Adelya marah sebesar ini terutama pada salah satu dari mereka. Tak lama pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Lida dengan wajahnya yang memerah sehabis menangis.

"Adelya ...."

"Lida, kurasa kau harus menjelaskan tentang 'paman'-mu terlebih dahulu, baru 'kekasih'-mu." potong Adelya dingin membuat Lida tersentak malu.

Semuanya bungkam, tidak ada yang berani bersuara.

"Maafkan ak—"

Prang!

Adelya menatap Lida dengan dada yang kembang kempis setelah melemparkan gelas di tangannya ke dinding. "Jangan mengucapkan kalimat sialan itu, itu tidak mengembalikan keuntungan padaku. Jelaskan sekarang juga, korupsi hampir 8 miliar bahkan menjual informasi perusahaan???" bentak Adelya menggebrak meja membuat botol-botol alkohol yang kosong di meja jatuh menggelinding.

"AKU TIDAK PEDULI KAU MENJADI JALANG PAMANMU SENDIRI ATAU APALAH ITU, TAPI BAGAIMANA BISA KAU SEPERTI INI PADAKU?" teriak Adelya nyaring.

"AKU JUGA TIDAK TAHU!" balas Lida menatap Adelya dengan mata yang berlinang.

"BERHENTI BERTERIAK PADAKU! WALAUPUN AKU KEKASIHNYA, DIA TIDAK MENGATAKAN HAL ITU PADAKU! ITU SALAHNYA, BUKAN SALAHKU!" teriak Lida membuat Adelya semakin naik pitam. Dia meraih botol alkohol yang kosong di dekatnya dan berjalan menuju Lida.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now