[30] - Persiapan

868 78 4
                                    

Sheyna keluar dari kafe kopi menenteng dua cup kopi dan masuk ke dalam mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sheyna keluar dari kafe kopi menenteng dua cup kopi dan masuk ke dalam mobilnya. Begitu dia masuk, mobilnya melaju membelah jalanan hingga terparkir di depan gedung besar bertuliskan 'Firma Isl'.

"Tunggu di parkiran, aku hanya sebentar." ujar Sheyna langsung diangguki oleh sopirnya.

Sheyna keluar membawa dua kopi yang dia beli tadi dan map coklat yang selalu dia bawa saat berkunjung di Firma. Sheyna berjalan masuk ke dalam gedung pencakar langit tersebut dan tentu saja dia disambut ramah oleh orang-orang yang melihatnya.

Tugas terakhir Chandra ....

Sheyna menatap map coklat di tangannya sembari berjalan, lalu dia tiba di depan ruang kantor Chandra. Dia mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan langsung mendapat jawaban dari Chandra. Sheyna membuka pintu kantor tersebut dan mencari keberadaan pria itu yang tidak terlihat.

"Sia—Sheyna? Kenapa tidak mengabariku?"

Chandra menunjukkan dirinya dibalik tumpukan dokumen di mejanya, dia segera berdiri dan menghampiri Sheyna. "Aku sudah memberimu pesan, namun kau belum melihatnya." jawab Sheyna menyodorkan kopi yang dia beli tadi untuk Chandra.

"Ah, maafkan aku. Sebentar lagi ada sidang, jadi aku tidak mendengar ponselku berbunyi." terang Chandra membereskan dokumen yang berserakan di sofa tamu dan mempersilahkan Sheyna untuk duduk.

Sheyna mengangguk dan duduk, "Bagaimana perkembangan tentang Bian?"

"Maaf itu tertunda karena sidang lusa, tapi tenang saja tinggal sedikit lagi semuanya beres." jawab Chandra membuat Sheyna mengangguk untuk ke sekian kalinya, dia menyodorkan map coklat yang dibawanya.

Chandra mengambil alih map tersebut dan membukanya, "Maya, ya? Lalu bagaimana dengan Adelya? Kau tidak menyuruhku mencarinya tentangnya juga?"

Sheyna menyesap kopi yang dia beli tadi dan tersenyum miring, "Dia bagianku."

Chandra menghela napas sembari menyenderkan punggungnya, lalu dia kembali menatap Sheyna dengan serius. "Sheyna, kau juga pasti tahu tentang Bian. Namun ada sesuatu yang aneh saat aku berusaha mencari tahu tentangnya lebih jauh," tutur Chandra membuat Sheyna menaikkan sebelah alisnya.

"Bian terlibat juga dengan Sheina, kan?"

Pergerakan Sheyna terhenti, dia tersenyum tipis mendengar kecerdasan Chandra. Sheyna yakin, Chandra hampir menemukan apa yang dia sengaja sembunyikan dari pria itu. Melihat reaksi Sheyna, Chandra kembali berbicara.

"Bian berbeda dengan Willy yang tak sengaja terlibat dengan Adelya saat ini, kau memintaku mencari tahu tentangnya bukan hanya sekedar karena dia 'paman' dari Lida. Tetapi 'perbuatan'-nya terhadap Sheina sewaktu dia hidup, benarkan?"

"Sekarang aku memiliki penilaian lain dari pengacara yang terkenal ini, benar-benar sesuai dengan rumor yang selalu beredar. Kau pintar, Chandra." kata Sheyna memberikan jawaban yang ambigu pada Chandra.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now