[49] - Revans 2; Titik Balik Kehidupan⚠️

849 59 0
                                    

⚠️Warning : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

Chandra hanya diam memandang Sheyna yang tengah menyeduh teh untuknya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan cara wanita di hadapannya. Memang benar dia sendiri yang berkata akan mendukung apapun yang dilakukan Sheyna, selama dia bisa membalaskan dendam atas kematian Sheina Isla.

Namun, dia tidak menyangka bahwa Sheyna akan menggunakan cara tersebut. Menghasut Adelya dan teman-temannya agar saling membunuh satu sama lain, itu adalah tindakan manipulasi yang paling gila yang pernah seorang psikopat lakukan.

Bahkan setelah melakukan hal tersebut, Sheyna hanya tenang di tengah-tengah kekacauan sekarang ini. Dia bahkan tidak menghubunginya setelah ini hingga membuatnya bertanya-tanya, untuk apa dia terlibat sejauh ini jika Sheyna masih memiliki rencana lain tanpa memberitahunya?

"Seperti biasa, kau tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahumu, Chandra ...." kata Sheyna membuyarkan pikiran Chandra, dia menatap teh panas yang mengepul di hadapannya.

"Juga aku tidak meracuni itu, jadi kau bisa meminumnya dengan tenang." imbuh Sheyna membuat Chandra memejamkan matanya sejenak, menarik napas dalam dan menghembuskannya.

"Bukan itu masalahnya, permainanmu belum selesai, kan?" tanya Chandra membuat pergerakan Sheyna yang hendak meminum wine-nya terhenti.

"Kau suka basa-basi dengan bertanya hal yang sudah jelas, ya?" balas Sheyna meneguk wine-nya.

"Setidaknya kau harus memberitahuku, apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Dengan begitu aku bisa—"

"Kau bisa menghentikanku?" potong Sheyna menatap Chandra tajam, dia mendengus seolah-olah sudah mengetahui niat Chandra yang sebenarnya.

"Tidak, kali ini kau salah. Agar aku bisa melakukan yang terbaik untuk melindungimu, baik dari pihak kepolisian, juga media massa." sanggah Chandra membuat Sheyna menaikkan sebelah alisnya merasa tertarik, dia meletakkan gelasnya dan menatap Chandra dengan seringai kejamnya.

"Ini belum selesai, penjara bukan berarti neraka mereka. Aku akan membuat mereka lebih gila dari ini, lebih menderita daripada yang pernah Sheina rasakan dulu." terang Sheyna singkat dengan kilat matanya yang bersinar seolah menemukan tujuan dari hidupnya.

Tiba-tiba sekretarisnya menerobos masuk dengan wajah paniknya, "Nona, Adelya baru saja keluar dari penjara."

Kedua mata Chandra membelalak terkejut, padahal baru lewat tiga hari sejak penangkapan Adelya, namun wanita itu sudah lepas. Apakah kekuasaan Horm begitu dasyat hingga bisa semudah itu lepas? Apa artinya usaha mereka selama ini sia-sia?

Chandra segera menoleh ke arah Sheyna, dia tertegun. Raut wajah wanita itu tidak berubah sedikit pun, bahkan seringai di bibirnya semakin besar setelah mendengar berita tersebut hingga membuatnya menarik kesimpulan yang pasti.

Who is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang