[13] - Kerja Sama

1.2K 114 39
                                    

Chandra duduk dengan gelisah menunggu kedatangan seseorang, sudah lewat 20 menit dia menunggu, tetapi orang yang dia nanti belum juga menampakkan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chandra duduk dengan gelisah menunggu kedatangan seseorang, sudah lewat 20 menit dia menunggu, tetapi orang yang dia nanti belum juga menampakkan diri. Chandra menghela napas berat sembari mengingat kembali saat dia mendapatkan kertas dari 'Sheina'.

Flashback on

Chandra menatap kertas di tangannya, dia melihat nomor yang tercantum di dalamnya. "Apakah kamu benar-benar Sheina?" gumam Chandra lesu.

Dia bimbang, sekaligus takut. Jika wanita yang dia temui di pengadilan bukanlah Sheina, dia merasa akan kembali terpuruk mengingat kematian Sheina. Chandra meraih ponselnya di atas nakas, dia menarik napas dalam dan menghembuskannya.

Dengan jari yang bergetar, dia menekan ikon angka pada ponselnya mengetik nomor telepon yang tertera dalam kertas tersebut. Lalu, dia menekan ikon panggil dan menempelkan ponselnya pada daun telinganya.

Dering pertama terlewatkan, jantungnya berdebar kencang sembari menunggu. Lalu, terdengar bahwa penerima telah menerima panggilannya. Sebelum Chandra membuka bibirnya untuk berbicara, terdengar suara yang menginterupsi di ujung sana.

"Jika ingin bertemu, datang ke tempat yang kukirimkan."

Tek.

Panggilannya dimatikan secara sepihak, airmatanya naik menggenang dalam pelupuk matanya. Setelah mendengar suara rendah namun halus itu, dia merasa tidak yakin. Tetapi Chandra ingin mempercayai kemustahilan dalam kepalanya.

Bahwa Sheina masih hidup.

Ting!

Sebuah notifikasi pesan masuk, Chandra segera membuka pesan tersebut. Hanya pesan singkat berisi alamat restoran dan jam yang harus dia datangi, airmatanya mengalir. Chandra menutupi wajah basahnya frustasi, "Tolong ...jangan bermain-main menggunakan nama Sheina."

"Kumohon ...." lirih Chandra menangis.

Sebagai salah satu orang yang menyaksikan kematian Sheina di depan matanya secara langsung, sulit mempercayai bahwa gadis yang dia cintai masih hidup.

Flashback off

Chandra masih mengingatnya dengan jelas. Suara tubuh Sheina yang jatuh menabrak tanah dengan keras, suara nyaring yang berdengung dalam telinganya dan terus terulang seperti kaset rusak. Chandra tersiksa setiap malam karena mengingatnya lagi.

Klotak klotak klotak

Suara high heels yang bergesekkan dengan lantai terdengar nyaring dalam indra pendengarannya, suara itu terasa dekat hingga membuatnya refleks mendongak. Namun Chandra hanya bisa menelan kekecewaannya karena wanita dengan high heels nyaring itu berjalan melewati mejanya.

Akan tetapi, seorang pria bertubuh besar dan tegap, berpenampilan seperti pengawal dengan setelan jasnya yang rapi berjalan mendekati mejanya. Tanpa basa-basi atau bertanya, pria itu duduk di hadapannya.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now