[41] - Pengkhianat

900 69 2
                                    

Lida menatap nyalang pada wanita di hadapannya yang tengah santai memberikan ponsel yang dia pegang pada Sheyna, tubuhnya bergetar dipenuhi kemarahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lida menatap nyalang pada wanita di hadapannya yang tengah santai memberikan ponsel yang dia pegang pada Sheyna, tubuhnya bergetar dipenuhi kemarahan. Sedangkan wanita itu hanya mengedikkan bahunya tanpa merasa bersalah sembari menatap Lida dingin.

"Ya, kita melakukan apapun untuk menyelamatkan diri, kan? Aku tidak melakukan hal yang salah," katanya tanpa rasa bersalah membuat Lida mengepalkan tangannya hingga kuku-kukunya memutih.

"Kerja bagus, Maya. Aku akan memanggilmu untuk rencana selanjutnya, kau bisa pergi." sela Sheyna tersenyum tipis.

Maya Ella, yang tak lain dan tak bukan sahabat karib Adelya, salah satu target teror Sheyna menjadi satu-satunya mata-mata di lingkaran sosialnya untuk mengawasi keadaan. Maya mengangguk lalu berjalan pergi.

"MAYA!!!" pekik Lida berteriak marah.

Maya menghentikan langkahnya, sedangkan Sheyna hanya berdiri menonton mereka dengan penuh minat.

"AKU AKAN MEMBERITAHU SEMUANYA PADA ADELYA!!!"

Maya menoleh menatap Lida dengan datar, masih setia menutup mulutnya untuk mendengarkan ocehan sia-sia temannya itu. Kedua mata Lida menajam, dadanya kembang kempis mengeluarkan emosinya.

"Bunuh Sheyna bersamaku sekarang. Jika kau melangkah pergi, aku akan melaporkan segalanya pada Adelya. Dia tidak akan mempercayaimu, tidak, dia akan menghancurkanmu lebih dari yang wanita jalang ini lakukan!" ancam Lida membuat Sheyna menarik sudut bibirnya ke atas.

Dia tidak memikirkan kata makian dari bibir Lida, Sheyna asik memperhatikan reaksi Maya yang masih tanpa ekspresi seolah-olah tidak bisa dibaca oleh siapapun. Tapi Sheyna mampu melakukannya, karena dia memegang kelemahan Maya.

Pupil mata Maya bergerak melirik ke arah Sheyna sejenak, lalu beralih kembali pada Lida. Satu tarikan di sudut bibirnya membuat kepercayaan diri Lida runtuh dalam sekejap. Maya tersenyum miring.

Artinya dia menolak bekerja sama dengannya.

"Lida, sepertinya kau terlalu bodoh. Adelya tidak mampu melakukan apapun padaku, tidak, dia tidak bisa. Tapi Sheyna ... wanita ini jauh lebih berkuasa daripada Adelya dan aku hanya mencari keuntungan di antara mereka semua."

"Dasar jalang brengsek! Aku akan membunuhmu!!!" pekik Lida dilanda kemarahan. Saat dia hendak berlari ke arah Maya, Sheyna dengan santai menarik kasar rambutnya dan mencengkramnya dengan kuat hingga Lida termundur hampir menabrak tubuhnya.

"LEPASKAN AKU, SIALAN!!!"

"Urusan kita belum selesai, Lida. Urusanmu dengan Maya bisa kau lakukan saat kita punya sudah selesai, paham?" terang Sheyna menurunkan pandangannya, menatap Lida tajam dan rendah.

Maya menatap keduanya sejenak, lalu kembali berjalan pergi meninggalkan Lida yang dilanda kemarahan dalam keadaan telanjang bulat. Maya keluar dari kamar hotel milik Sheyna dengan wajah angkuh.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now