[12] - Affair

1.2K 119 57
                                    

Adelya meneguk wine di tangannya dalam satu kali teguk sambil menunggu kedatangan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adelya meneguk wine di tangannya dalam satu kali teguk sambil menunggu kedatangan teman-temannya. Pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok Maya yang lebih dulu muncul dengan pakaian kasualnya.

"Tumben sekali kau memanggil kami, ada apa?" tanya Maya sembari berjalan mendekati Adelya.

Wanita itu hanya diam dan kembali meneguk wine-nya dalam sekali teguk, Maya menjatuhkan dirinya di samping Adelya. "Tentang Willy?" ucap Maya sembari menuang wine ke dalam gelasnya.

Pergerakan tangan Adelya yang hendak menuang wine berhenti, dia mengeratkan pegangannya pada botol wine dan kembali menuang minuman tersebut ke dalam gelasnya. Lalu, dia meneguk lagi minuman itu dan mendesah berat.

"Bajingan itu ...."

Tak!

Adelya meletakkan gelasnya pada meja dengan keras, dia mencengkram pegangan gelas dengan kuat. "Dia berselingkuh dariku." tambahnya membuat Maya mengangkat sebelah alisnya penuh tanda tanya.

Wanita itu kembali menuang wine, tetapi Maya menahannya pergerakannya lebih dulu. "Jangan bilang kau sedang patah hati? Bagaimana kau akan menjelaskan pada yang lainnya jika kau mabuk?" kata Maya mengambil botol wine dari tangan Adelya.

"Hah! Aku? Patah hati? Itu konyol!"

"Maka berhentilah minum, aku tidak tahu permasalahanmu jadi tidak bisa mewakilimu untuk menjelaskan pada yang lainnya." timpal Maya membuat Adelya berdecak kesal. Tak lama, pintu ruangan kembali terbuka menunjukkan ketiga teman mereka yang lainnya.

"Maaf, kami terjebak macet." ujar Mira menyisir rambutnya ke belakang sembari berjalan masuk.

"Aku menumpang Mira, jadi alasannya sama." tambah Desti mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda.

"Terlalu banyak pelanggan yang menginginkan minumanku," sambung Lida mengedikkan bahunya seolah-olah tidak bersalah karena mereka terlambat kurang lebih 30 menit. Ketiganya duduk sembari memperhatikan Adelya yang memanggil mereka.

"Omong-omong, kenapa kau memanggil kami? Jangan bilang 'Sheina' beraksi padamu?" tanya Mira penasaran.

Adelya tidak menjawab, melainkan dia merogoh sesuatu dari tas selempangnya. Ketiga teman-temannya menoleh ke arah Maya karena hanya wanita itu yang bisa menebak jalan pikir Adelya. Maya mengedikkan bahunya seolah tak peduli, lalu Adelya melemparkan beberapa foto yang dia cetak ke meja.

Teman-temannya mengernyitkan keningnya bingung melihat foto-foto tersebut, terutama Desti. "Ini ...Sheina?" tanyanya dengan raut heran. Pasalnya ciri-ciri yang dia dapatkan dengan foto yang dibawa Adelya berbeda.

Karena wanita dalam foto tersebut memiliki rambut yang lebih pendek dari bahunya, bukan wanita dengan rambut sebahu. Adelya mendengus kesal, "Tidak, dia selingkuhan Willy."

Teman-temannya, kecuali Maya, langsung melebarkan mata mereka tidak percaya dengan kalimat yang keluar dari mulut Adelya. "Hah? Willy? Selingkuh? Willy berselingkuh?" ulang Lida masih tidak percaya.

Who is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang